Hati-hati, Obat Lambung Mengandung PPI Bisa Sebabkan Disfungsi Ereksi
- Sherly/viva
Banten VIVA - Para penderita lambung nyatanya harus lebih teliti untuk mengonsumsi obat, terutama bagi pasien pria. Apalagi, obat lambung yang mengandung proton pump inhibitor atau PPI.
Hal ini karena, obat lambung yang memiliki kandungan PPI nyatanya mampu menyebabkan disfungsi ereksi pada pria bila dikonsumsi dalam jangka waktu yang panjang atau lebih dari 6 bulan.
Menurut dr Christian Christopher Sunnu, Sp. And, Dokter Spesialis Andrologi, Eka Hospital BSD, jika mengonsumsi jenis obat yang mengandung PPI ini rutin dalam Waktu yang lama, misalnya lebih dari 6 bulan, maka bisa menyebabkan disfungsi ereksi pada pria.
"Orang dengan Gerd seringkali minum obat golongan PPI, jangka panjang misal hingga 6 bulan konsumsi obat, bisa menurunkan hormon testosteron," katanya.
Makanya, penderita penyakit pencernaan ini, disarankan juga untuk konsultasi ke dokter penyakit dalam untuk terapi obat lanjutan.
Untuk meminimalisir efek samping penggunaan obat lainnya. Meski begitu, menurunnya hormon testosteron juga bisa disiasati dengan terapi lainnya. Seperti menyuntik hormon testosteron, ada yang jangka panjang ataupun jangka pendek, tinggal disesuaikan dengan kebutuhan pasiennya.
Lanjut dia, penderita disfungsi ereksi sebenarnya bisa ditangani dengan rajin olahraga. Terutama dengan olahraga yang focus dalam penguatan otot area paha.
"Sebab, bila aliran darah pada paha lancar, maka akan lancar juga ke area penis. Ini berpengaruh pada kualitas ereksi pria,"ujarnya.
Olahraga ini seperti bermain futsal, sepak bola, jogging, hingga lari yang tengah tren belakangan ini.
Menurutnya, tidak perlu lama-lama. Olahraga tersebut cukup rutin dilakukan minimal 3 kali dalam satu minggu, dengan durasi minimal 30 menit setiap sesi.
"Selain itu, dibarengi dengan kualitas asupan makan. Perbanyak asupan vitamin dan mineral, kurangi junk food," katanya.
Dalam kasus disfungsi ereksi bukan hanya diderita oleh mereka yang berusia lanjut, melainkan juga bisa menyerang usia muda.
"Namun kini, disfungsi ereksi juga mulai ditemukan pada usia muda. Masalah disfungsi ereksi tentu tidak sekadar berpengaruh pada keharmonisan hubungan pasangan. Lebih dari itu, disfungsi ereksi juga dapat membuat program perencanaan kehamilan yang dijalani jadi terhambat," jelasnya.
Penyebabnya, sekitar 1 sampai 14 persen, pria berusia di bawah 40 tahun yang mengalami impotensi.
Pada usia muda, penyebab disfungsi ereksi pada usia muda adalah masalah psikologis dan gaya hidup.
Beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko mengalami disfungsi ereksi pada usia muda, antara lain stress karena pekerjaan, konflik dalam hubungan, bisa juga karena pengalaman seks yang traumatis, jarang berolahraga, gangguan tidur, konsumsi alkohol yang berlebihan, dan sebagainya.