Yandri Susanto : 4 Kecamatan dan 100 Ribu Warga di Serang Terdampak Pencemaran Sungai Ciujung
- Yandi Sofyan/banten.viva.co.id
Disampaikan Yandri, sudah lebih dari 10 tahun masyarakat desa yang tinggal di bataran Sungai Ciujung menderita akibat pencemaran lingkungan yang terjadi, sehingga membuat aktivitas masyarakat menjadi terganggu.
"Sudah lebih 10 tahun Sungai Ciujung ini tercemar, apalagi kalau musim kemarau, warnanya hitam, baunya menyengat, tidak bisa dipakai. Ada masyarakat yang menjadi korban dari keberanian industri itu sendiri (membuang limbah sembarangan)," ujarnya.
Sebagai upaya dalam memberikan kesejahteraan bagi masyarakat pedesaan, Yandri mengaku, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) guna mengembalikan kondisi Sungai Ciujung menjadi normal kembali agar bisa dimanfaatkan oleh masyarakat setempat.
Pasalnya, lanjut Yandri, pihaknya memiliki program bernama Desa Iklim bersama Kementrian Lingkungan Hidup untuk menciptakan situasi yang ramah lingkungan demi menopang kesejahteraan masyarakat di pedesaan seluruh Indonesia.
"Pak Menteri Lingkungan Hidup tadi janji beliau, mungkin 3 bulan, 4 bulan sungai itu akan kembali jernih. Kalau ga jernih ya berarti ada yang gak taat industrinya, tentu ada langkah-langkah yang akan didukung oleh Pak Menteri Lingkungan Hidup agar bagaimana warga desa itu bahagia, sejahtera, makmur, aman dan damai," ucap Yandri.
Sementara itu, Menteri Lingkungan Hidup (LH) Hanif Faisol Nurofiq mengatakan, pihaknya akan mendorong pemerintah daerah untuk lebih peduli terhadap persoalan lingkungan di Sungai Ciujung, termasuk mendorong keterlibatan masyarakat yang tinggal di bataran sungai.
"Ada atensi dari Pak Mendes kepada kami yang memang tugas Pak Menteri menjaga semua lingkungan desa-desa di Indonesia. Kami juga berkunjung ke sini karena datanya sudah kita mapping dengan konkret," kata Hanif.