Buntut Tewasnya Pemimpin Hamas, Ulama di Banten Ajak Warga untuk Melaksanakan Shalat Gaib
- EPA-EFE/ABEDIN TAHERKENAREH
Disampaikan KH Sulaiman, pihaknya turut menyayangkan penyerangan yang dilakukan oleh Israel terhadap pemimpin Hamas tersebut lantaran telah melukai hati umat Islam di seluruh dunia.
"Tentu sebagai masyarakat Indonesia dan masyarakat pondok pesantren sangat menyayangkan peristiwa yang sangat menyakitkan dan melukai umat Islam, tentu seluruh dunia pun merasakan," ungkapnya.
Oleh sebab itu, ia mendesak agar para pemimpin dunia segera melakukan perundingan untuk membebaskan Palestina dari serangan Israel, termasuk meminta Pemerintah Indonesia untuk mengambil peran nyata dalam menciptakan perdamaian di Palestina.
"Kita menyerukan kepada pemimpin dunia, terutama PBB untuk berunding mengambil kesepakatan untuk memberikan kemerdekaan kepada negara dan warga Palestina," katanya.
"Agar perdamaian dunia yang sebagaimana termaktub dalam undang-undang negara kita dapat dirasakan oleh saudara kita di Palestina," sambung KH Sulaiman.
Untuk diketahui, kematian Ismail Haniyeh diumumkan oleh Garda Revolusi Iran, yang mengatakan bahwa Haniyeh dan pengawalnya tewas dalam sebuah serangan terhadap akomodasi mereka di ibu kota Iran pada pukul 02:00 dini hari (2230 GMT) pada hari Rabu 31 Juli 2024.
Serangan itu terjadi hanya beberapa jam setelah Israel menargetkan dan membunuh komandan tinggi Hizbullah, Fuad Shukr dalam sebuah serangan udara di ibu kota Lebanon, Beirut, yang meningkatkan kekhawatiran akan perang regional yang lebih luas.