Pembentukan KBM di Pilgub Banten 2024, Pengamat: Percuma Kalau Ketokohan Tidak Kuat!

Kotak Suara Komisi Pemilihan Umum
Sumber :
  • Istimewa

Banten VIVA - Sebanyak tujuh partai berkoalisi dalam pesta demokrasi pilkada 2024 pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Banten 2024, yang akan di gelar serentak dengan daerah lainnya di bulan November 2024 mendatang.

Dalam kontestasi tersebut sebanyak 7 partai yang bergabung di Koalisi Banten Maju (KBM), yakni Partai Gerindra, Nasdem, Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Partai Amanat Nasional (PAN), Partai Persatuan Pembangunan (PPP), dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

Koalisi Banten Maju ini akan mengusung Andra Soni sebagai bakal calon Gubernur Banten, yang dipasangkan dengan bakal calon wakil gubernur Dimyati Natakusumah.

Namun, sejumlah pengamat menilai, kedua bakal calon ini dinilai belum tentu kuat untuk memenangkan Pilkada Banten. Salah satunya, pengamat politik yang juga Direktur Lingkar Madani, Ray Rangkuti.

Ia mengatakan, bila bakal calon Gubernur Banten yang diusung KBM, belum memiliki kekuatan.

"KBM ini tokoh mereka belum tentu kuat, belum tentu laku di Pemilu. Nama Andra belum terlalu tinggi, hanya saja memang Dimyati sudah lebih dulu dikenal banyak orang," katanya, Senin, 15 Juli 2024.

Sehingga, lanjut Ray, sebanyak apapun koalisi partai namun tidak dilengkapi dengan ketokohan yang kuat, maka akan dinilai sia-sia.

"Mau koalisi sebanyak apa, tapi ketokohan bagi pemilihan di Banten itu yang penting," ujarnya.

Dia pun memprediksi, tidak akan ada kotak kosong dalam Pilgub Banten ke depannya. Sebab, di Provinsi Banten itu karakternya hanya ada beberapa partai saja yang pemilihnya solid, tidak dipengaruhi ketokohan.

"Kalau secara nasional PDIP dan PKS itu yang solid. Kalau di Banten, saya melihat Golkar solid tapi pasti mengusung bu Airin, PKS juga solid dan sudah mengusung Dimyati, jadi saya memprediksi maksimal ada dua bakal calon lah. Enggak bakal terjadi (kotak kosong)," ungkapnya.