Cula Badak Jawa Dijual ke Pasar China

Ilustrasi Badak
Sumber :
  • Pixabay

Banten.Viva.co.id - Cula badak yang diambil dari badak cula satu atau badak Jawa, dijual ke Negeri China. Cula satwa paling dilindungi di dunia itu, dijual ke sebuah pasar di Negeri China.

 

Polda Banten belum melakukan pencarian ke negeri tirai bambu tersebut. Alasannya, mereka masih fokus melakukan operasi kepolisian di wilayah Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK).

 

Penghubung atau calo penjualan cula badak dari Indonesia ke China sudah ada dua orang yang ditangkap, mereka kini mendekam dibalik jeruji besi Polda Banten. Calo cula badak itu merupakan warga negara China.

Badak Jawa

Badak Jawa

Photo :
  • Instagram @badak.indonesia

"Sebelumnya sudah diamankan yang menjual sampai ke Tiongkok. Nilainya yang paling mahal dijual ke Tiongkok, untuk obat dan kosmetik. Orang China nya ada dua (yang ditangkap). Di Tiongkok ada pasar yang belum kami amankan," ujar Dirkrimum Polda Banten, Kombes Pol Yudhis Wibisana, ditulis Jumat, 31 Mei 2024.

 

Sebelumnya diberitakan, ada 26 ekor badak cula satu diduga kuat mati ditangan pemburu liar. Badak cula satu atau badak Jawa itu, masuk kedalam satwa paling dilindungi di dunia.

 

Sementara ini, ada 13 pemburu liar yang sudah ditangkap Polda Banten untuk bertanggung jawab secara hukum.

Polisi gabungan menangkap pemburu badak Jawa inisial AD di TNUK.

Polisi gabungan menangkap pemburu badak Jawa inisial AD di TNUK.

Photo :
  • Istimewa

Di Indonesia, lokasi atau habitat hidupnya tersisa di kawasan Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK), yang masuk ke dalam Kecamatan Sumur, Kabupaten Pandeglang, Banten, serta berada dibawah Kementrian LHK.

 

"Kurang lebih dari hasil pemeriksaan, termasuk kita lakukan pengecekkan TKP, total badak nya 26, pelaku nya 13 (orang)," ujar Kapolda Banten, Irjen Pol Abdul Karim, dikantornya, ditulis Jumat, 31 Mei 2024.

 

Jumlah tersebut baru berdasarkan pengakuan para pemburu liar yang sudah ditangkap Polda Banten. Guna memastikan jumlahnya, diperlukan penemuan tulang belulang badak bercula satu, kemudian di periksa di laboratorium.

 

"Jadi untuk jumlahnya saya rasa masih simpang siur, bisa lebih bisa juga kurang, karena namanya pengakuan kan belum tentu penemuan tulang badak nya itu," tuturnya.

 

Kapolda Banten mengaku masih terus mengejar jaringan pemburu liar lainnya. Setidaknya, ada dua jaringan pemburu liar yang baru terdeteksi oleh kepolisian.

Ilustrasi Badak

Ilustrasi Badak

Photo :
  • Pixabay

Jika sudah tertangkap seluruhnya, Polda Banten berjanji akan membuka secara utuh ke masyarakat, agar bisa diketahui penanganan perkara pemburu liar Badak bercula satu atau badak Jawa.

 

"Masih ada satu jaringan lagi, rencananya kita masih melakukan upaya penangkapan, nanti kalau sudah utuh nanti saya akan rilis," terangnya.