Fakta Soal Penemuan Mayat Devi Dalam Toren di Kontrakan Warga

Lokasi penemuan jasad Devi dalam toren
Sumber :
  • Sherly/viva

Banten VIVA - Devi Karmawan, pria berusia 27 tahun ditemukan meninggal dunia di dalam toren (tempat penyimpanan air) salah satu rumah warga di Gang Samid Sian, Kelurahan Pondok Aren, Kecamatan Pondok Aren, Kota Tangerang Selatan.

Jasad Devi atau yang akrab disapa Devoy, ditemukan pertama kali oleh pemilik kontrakan, usai air yang mengalir di rumahnya berbau dan berbusa.

Trisno, pemilik kontrakan mengatakan, ia mendapati airnya berbau dan berbusa, sehingga akan ia diminta sang istri untuk menguras toren.

"Pas saya mau kuras toren, saya lihat ada benda kayak bantal. Ternyata pas dicek lagi itu mayat," katanya.

 

1. Kondisi Toren Terkunci

Sebelum ditemukannya jasad Devi pada Senin, 27 Mei 2024, Trisno menyebutkan bila kondisi torennya terkunci rapat. Sehingga, ia tidak mencurigai adanya hal yang aneh pada toren miliknya, karena terkunci seperti biasa.

"Saya kaget ada mayat dalam toren, karena pas saya mau cek itu, kondisi torennya terkunci seperti biasa, gak digembok, tapi tertutup cukup kencang seperti biasanya, makanya saya bingung kenapa bisa masuk orang," ujarnya.

 

2. Jasad Devoy Diketahui Lewat Tato

Saat ditemukan, warga belum mengenali jasad pria tanpa busana yang ada di dalam toren. Namun, saat proses evakuasi, nyatanya terdapat tato dileher dengan inisial nama "Devoy".

Salah seorang warga, Aliyah mengatakan, saat adanya tato inisial Devoy tersebut, warga pun langsung mengenali bila jasad tersebut merupakan salah satu warganya.

"Pas dievakuasi, kita lihat tatonya, itu si Devoy panggilan kecil dia. Nama aslinya Devi Karmawan," ujarnya.

 

3. Pamit Untuk Beli Kopi dan ke Curug, Bogor

Sebelum ditemukan meninggal dunia dalam toren, Devi sempat pamit dengan sang ibu pada Sabtu, 25 Mei 2024. Disana, ia meminta sejumlah uang untuk beli kopi, dan pergi ke Curug, Bogor.

Ibu Devi, Darmiyati mengatakan, putra bungsunya pamit untuk membeli kopi, namun tidak kunjung kembali ke rumah, padahal pada hari Minggu, 26 Mei 2024, putranya itu akan menjemput keponakannya untuk bermain di rumah.

"Anak saya pamit pas hari Sabtu, mau beli kopi katanya. Tapi gak balik-balik ke rumah. Saya telpon malah gak diangkat. Yaudah, saya pikir Devi pergi ke Curug, soalnya bilang juga mau kesana, dan memang sering dia ke Curug, sama temen-temennya main, mandi gitu. Tapi gak pulang juga sampe Senin pagi, saya telpon terus, tahu-tahu ditemuin meninggal di toren," jelas wanita 50 tahun ini.

 

4. Keluarga Curigai Kematian Devi : Ada Memar di Leher

Meninggalnya Devi pun dicurigai pihak keluarga, lantaran dinilai tak wajar. Terlebih, sang kakak melihat jasad adiknya yang terdapat luka lebam di leher.

"Anak saya, kakaknya Devi itu minta adiknya diautopsi. Soalnya pas dievakuasi sama polisi dari toren, ada luka memar di leher, kayak dicekik. Makanya kita juga nilai ini tidak wajar," lanjut Darmiyati.

 

5. Hasil Autopsi Devi : Tidak Ada Luka

Kapolsek Pondok Aren, Kompol Bambang Askar Sodiq menjelaskan hasil sementara pada proses autopsi yang digelar di Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta. Dimana ia menyebutkan, tidak ada luka-luka pada jasad Devi Karmawan.

"Tidak ada tanda luka, dan kondisi mayat, pakaian dalam keadaan basah. Organ-organ dalam keadaan membusuk lanjut. Mudah-mudahan hasil autopsi (akhir) mayat bisa keluar lebih cepat. Jadi tahu penyebab kematiannya," ungkapnya.