Mahalnya Pemilu 2024, 10 Anggota KPPS Dan Satu Personel Polda Banten Gugur

Simulasi pemungutan suara pada Pemilu 2024 di Kabupaten Tangerang
Sumber :
  • Sherly/viva

Banten.Viva.co.id - Pemilu 2024, khususnya di wilayah Banten, dibayar mahal dengan gugurnya 10 orang anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS). Serta satu personel Polda Banten yang bertugas di Polres Lebak.

Data terbaru dari KPU Banten pada Selasa, 20 Oktober 2024, adanya pertambahan anggota KPPS yang gugur, mereka berasal dari Kabupaten Serang, Kota Cilegon dan Kota Tangerang Selatan.

"Kemarin bertambah dua dari Kabupaten Tangerang, hari ini nambah lagi tiga orang, dari Cilegon dan Kabupaten Serang dan Tangerang Selatan," ujar M. Ali Zaenal, Ketua KPU Banten, ditulis Rabu, 21 Februari 2024.

Dari 10 anggota KPPS yang tewas, Kabupaten Tangerang yang paling banyak, dengan jumlah mencapai lima orang. Sedangkan untuk Kota Serang, Kabupaten Pandeglang dan Lebak, KPU Banten belum menerima laporan adanya anggota KPPS yang meninggal.

Penyelenggara pemilu berharap tidak ada lagi anggotanya yang meninggal untuk suksesi pesta demokrasi lima tahunan di Indonesia.

"Rata-rata penyebab kematian anggota KPPS di Banten disebabkan karena kelelahan, sesak nafas hingga serangan jantung. Dari beberapa korban meninggal dunia sempat mendapat perawatan di rumah sakit. Ada yang sakit kemudian dirawat di RS kemudian meninggal," terangnya. 

Tak hanya itu, personel Polda Banten yang bertugas mengawal pelaksanaan Pemilu 2024 juga turut meregang nyawa, korban bernama Aipda Wahyu yang bertugas di Polsek Cileles, Polres Lebak.

Dia bertugas sejak tahapan pemilu di mulai, hingga proses perhitungan suara dan perpindahan logistik pemilu ke tingkat PPK.

Kapolda Banten, Irjen Pol Abdul Karim meminta doa bagi seluruh korban agar dilapangkan kuburnya dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan.

"Polda Banten dan saya secara pribadi menyampaikan bela sungkawa sekaligus penghargaan dan apresiasi setinggi-tingginya kepada personel dan kepada KPPS yang telah mengorbankan jiwa raga demi kelancaran dan keamanan proses demokrasi," ujar Irjen Pol Abdul Karim, Kapolda Banten, dalam keterangan resminya, ditulis Rabu, 21 Februari 2024.