Pembubaran FPI Akan Ditinjau Ulang Jika AMIN Menang, KH Matin Syarkowi: FPI Layak Dibubarkan
Banten.viva.co.id–Tokoh Agama Banten Kiai Haji (KH) Matin Syarkowi, menilai potensi peninjauan ulang pembubaran Front Pembela Islam (FPI) jika pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN) menang Pilpres 2024 nanti adalah hal keliru.
Demikian dikatakan KH Matin Syarkowi di Kebun Kebangsaan Selingsir, Walantaka Kota Serang pada Rabu, 27 Desember 2023.
Salah satu poin utama yang ditekankan oleh KH Matin Syarkowi adalah perlunya pembubaran ormas yang dinilainya telah memanipulasi isu-isu agama untuk kepentingan politik seperti FPI dan HTI.
"Selama ini sebelum dibubarkan, gerakannya itu sering memanipulasi isu-isu agama untuk kepentingan kekuasaan. Tentu, itu sangat berpotensi terjadinya disintegrasi bangsa," katanya.
KH Matin Syarkowi meyakini bahwa gerakan tersebut memiliki potensi untuk menimbulkan disintegrasi bangsa dengan memicu konflik di tengah-tengah masyarakat, yang pada akhirnya tidak akan memberikan manfaat bagi kemajuan bangsa.
Lebih lanjut, KH Matin Syarkowi menyoroti pengaruh ormas seperti FPI terhadap generasi muda, yang menurutnya terancam diracuni dan dibawa pada pemikiran yang jumud.
Baginya, agama seharusnya menjadi motivasi untuk berpikir maju, bukan sebaliknya atau berpikir mundur.
"Agama itu kan bukan untuk berpikir mundur, agama itu sebenarnya untuk berpikir maju. Mereka ini selalu berbicara kembali ke ideologi," katanya.
"Ada khilafah, ada kemudian Piagam Jakarta. Padahal, soal Piagam Jakarta itu sudah final sudah selesai dengan UUD 1945," jelasnya menambahkan.
Ia menekankan pentingnya fokus pada kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, ekonomi, serta mencapai Indonesia Emas 2045.
"Jadi, FPI memang harus dibubarkan! Setiap ormas apapun yang berpikir seperti itu harus dibubarkan, karena negeri ini butuh aman, butuh nyaman dan butuh kedamaian," katanya.
Isu-isu agama yang seperti itu adalah isu murahan, isu-isu yang menjebak Masyarakat pada konteks pertikaian, jadi bukan Dakwah.
Dalam pandangannya, KH Matin Syarkowi memisahkan antara dakwah yang damai dengan isu-isu yang memancing konflik dan pertikaian dalam masyarakat.
Baginya, dakwah seharusnya membawa kedamaian, bukan menyulut kemarahan atau konflik di antara warga.
Tidak hanya itu, beliau juga menyampaikan pentingnya keputusan politik yang berdasarkan pada pemikiran maju bagi kemajuan bangsa.
KH Matin Syarkowi menyatakan bahwa hubungan dengan lingkungan politik tertentu merupakan pertimbangan dalam tidak memilih seseorang pada suatu waktu.
Di akhir pernyataannya, Matin Syarkowi mengajak masyarakat untuk lebih cermat dan cerdas dalam memilih visi dan arah bagi kemajuan Indonesia.
Bagi beliau, negeri ini membutuhkan keamanan, kenyamanan, dan kedamaian.
Isu-isu agama yang dimanipulasi dan menjebak masyarakat pada konteks pertikaian dianggap sebagai sesuatu yang bertentangan dengan semangat sejati dari dakwah.
Sebelumnya diberitakan Co-captain Timnas Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar (AMIN) Yusuf Martak yakin pasangan nomor urut 1 itu akan bersikap terbuka terhadap peninjauan kembali pembubaran ormas Islam seperti FPI dan HTI.
Menurutnya, visi misi AMIN adalah melakukan perubahan dan menghadirkan kesetaraan serta keadilan jika dipercaya berkuasa nanti.
"Apabila hal-hal contoh sekarang mengenai KM 50, Kanjuruhan, Rempang, mungkin ada hal-hal lain misalnya pembubaran organisasi," ujarnya.
"Nah, itu pasti apabila dari pihak-pihak yang bersangkutan mengajukan atau meminta untuk ditinjau ulang ya tidak akan dihalang-halangi," kata Yusuf.