Mengenal Sosok Pelaut Muslim yang Legendaris; Cheng Ho, Piri Reis dan Ahmad Bin Majid
Viva - Pada zaman dulu, beberapa sosok pelaut muslim yang legendaris lahir. Pelaut-pelaut ini tak hanya berasal dari tanah Arab saja. Ada juga yang berasal dari daratan Tiongkok.
Beberapa sosok legendaris terkenal pada zaman nya hingga sekarang. Mereka berkeliling dunia bukan untuk kepentingan pribadi, melainkan demi penyebaran dakwah Islam dan bangsa asalnya.
Adapun sosok tersebut yakni, Cheng Ho, Ahmad bin Majid dan Piri Reis.
1. Cheng Ho
Ma He atau lebih dikenal Laksamana Cheng Ho merupakan sosok pelaut muslim yang legendaris asal Tiongkok Cina. Pria yang lahir pada tahun 1371 ini terlahir dari keluarga muslim yang taat di Yunnan.
Saat masih muda, kota tempat tinggal Cheng Ho diserang tentara Dinasti Ming. Cheng Ho lantas ditangkap lalu dibawa ke ibukota kekaisaran di Nanjing.
Pada masa itu, Cheng Ho mulai bekerja di istana kaisar. Pekerjaan yang dia tekuni, membuat Cheng Ho dekat dengan pangeran hingga akhirnya diberikan posisi penting.
Cheng Ho pun mulai melakukan ekspedisi ke laut. Pelayaran yang dia lakukan membawa 27 ribu awak kapal. Cheng Ho berlayar mulai dari India, Asia Tenggara, hingga ke Afrika.
Konon Cheng Ho pernah singgah di Indonesia, seperti di Kesultanan Aceh, Kerajaan Majapahit, dan Semarang. Selama menjelajah dunia, Cheng Ho menjadi duta sang kaisar di negeri-negeri yang disinggahi.
Kaisar memerintahkannya agar menghormati masyarakat tempatan sehingga membawa citra baik bangsa Cina. Armada Cheng Ho kerap disambut hangat penguasa setempat, sembari menjalankan misi dagang dan diplomatik.
2. Ahmad bin Majid
Pelaut Arab ini lahir pada 1421 di Ras al-Khaimah (kini bagian dari Uni Emirat Arab) dan wafat pada 1500. Keluarganya sudah akrab dengan dunia perniagaan maritim. Saat berusia 17 tahun, Ahmad bin Majid sudah pandai mengemudi bahtera.
Dunia Barat mengenalnya sebagai pelaut legendaris yang menolong Vasco da Gama dalam pelayarannya. Pada akhir abad ke-15, da Gama menyelidiki jalur maritim dari Eropa ke India. Pada akhirnya, ekspedisi pelaut Portugis ini membuka jalan bagi permulaan ekspansi kolonialisme Barat atas Asia dan Afrika.
Sejumlah sejarawan menggelari Ahmad bin Ma jid sebagai 'Singa Lautan.' Ini lantaran luasnya pe ngetahuan Ibnu Majid mengenai ilmu kemaritiman dan juga pengalamannya mengarungi samudra.
3. Ahmed Muhiddin Piri
Dunia Barat mengenalnya sebagai Piri Reis. Ahmed Muhiddin Piri lahir pada 1465 dan wafat pertengahan abad ke-16.
Piri Reis menghabiskan masa kanak-kanak dan remaja bersama pamannya, Kemal Reis. Pamannya, yang mendorong Piri mencintai laut, pelayaran dan ilmu kartografi atau ahli peta.
Puncak kejayaan Piri terjadi pada masa kesultanan Utsmaniyah. Ia mejadi ahli peta
pada abad 16 yang pada akhirnya mewariskan peta dunia terlengkap yang pertama pada dunia. Yang juga menandung banyak misteri.
Peta Piri Reis yang mengagumkan tersebut sempat menghilang sekian ratus tahun. Peta tersebut ditandatangani oleh Piri Reis sendiri bertanggal Muharam 919 Hijriyah atau 9 Maret – 7 April 1513 Masehi.
Tapi sayangnya, Peta yang tertulis di atas kulit rusa tersebut ditemukan hanya berupa cuplikan Peta berukuran 90 x 65 cm yang merupakan bagian dari Peta Dunia yang utuh. Dan hanya bagian itulah yang diketahui selamat hingga sekarang.
Ia terkenal karena peta-petanya dalam Kitab-ı Bahriye (Buku Navigasi), dan juga peta dunianya yang diselesaikan pada tahun 1513 dan ditemukan di Istana Topkapi di Istanbul pada tahun 1929.
Pada tahun 1528, Piri Reis menggambar peta dunia kedua, dengan menggunakan dua puluh peta asing dan mappa mundi (Arab, Spanyol, Portugal, Cina, India, dan Yunani), termasuk peta milik Christopher Columbus.