Ternyata Bukan Karena Banyak Rusa, Ini Asal-usul Pemberian Nama Pulau Peucang di Ujung Kulon
- BTNUK
Banyak yang mengira nama Pulau Peucang diambil dari bahasa Sunda yang artinya rusa karena saking banyaknya rusa di pulau tersebut. saking banyaknya, kita akan dengan mudah menemukan rusa hingga bisa berinteraksi secara langsung di pulau ini.
Namun dilansir dari laman BTNUK, nama Pulau Peucang diambil dari sejenis siput yang sering ditemukan di pantai Pulau Peucang. Siput itu oleh penduduk sekitar Taman Nasional Ujung Kulon disebut “Mata Peucang” hingga akhirnya pulau itu dinamakan Pulau Peucang.
Hutan di Pulau Peucang merupakan salah satu ekosistem hutan hujan tropis dataran rendah. Flora di kawasan ini di antaranya merbau (Intsia bijuga), palahlar (Dipterocarpus hasseltii), bungur (Lagerstroemia speciosa), cerlang (Pterospermum diversifolium), dan ki hujan (Engelhardia serrata). Selain itu juga ada pohon Ficus atau ara pencekik, tumbuhan parasit yang melilit pohon lain untuk hidup. Biasanya pohon inangnya akan mati jika aranya menjadi dewasa.
Pulau seluas 450 hektar ini juga terdapat sejumlah penginapan yang bisa digunakan oleh para pengunjung yang datang. Bangunan di Pulau Peucang memang tidak banyak. Hal ini bermaksud agar tetap menjaga unsur alam yang ada di sana. Penginapan di Pulau Peucang hanya berbentuk rumah panggung sederhana. Terdapat satu bangunan Posko Balai Taman Nasional Ujung Kulon yang mengawasi Pulau Peucang dan pusat informasi Taman Ujung Kulon.