Naturalisasi Bikin Gempar, Timnas Indonesia Siap Berlaga Lawan Jepang, Malaysia Ikut Berisik
- Instagram @mario_sonatha
Banten.viva.co.id–Timnas Indonesia tengah mempersiapkan diri untuk laga kualifikasi Piala Dunia 2026 dengan menghadapi Jepang dan Arab Saudi pada November ini.
Persiapan serius dari PSSI dan pelatih Shin Tae-yong, termasuk naturalisasi pemain, bertujuan untuk memperkuat skuad Garuda dan memberikan peluang terbaik bagi Indonesia untuk melangkah lebih jauh di kancah internasional.
PSSI baru-baru ini menaturalisasi beberapa pemain baru seperti Kevin Diks, Noa Lealomu, dan Estel Laupati.
Mereka diharapkan mampu memperkuat lini belakang Timnas Indonesia yang akan menghadapi tim-tim besar.
Kehadiran Kevin Diks sangat dinanti para suporter yang percaya bahwa kualitas pemain ini akan memberikan dampak besar di lapangan.
Namun, upaya naturalisasi ini tidak selalu diterima dengan baik. Ketika proses naturalisasi dibahas di DPR, beberapa anggota mengkritik kebijakan ini dengan alasan bahwa pemain naturalisasi bisa mematikan peluang pemain lokal.
Kritik ini memicu kemarahan para suporter yang mendukung kebijakan PSSI untuk meningkatkan performa Timnas Indonesia.
Terutama setelah program ini juga didukung oleh tokoh-tokoh besar seperti Ketua PSSI Erick Thohir dan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto.
Secara statistik, kepuasan publik terhadap perkembangan Timnas Indonesia saat ini mencapai 94%.
Hal ini menunjukkan mayoritas masyarakat mendukung langkah-langkah yang diambil untuk membawa Timnas lebih kompetitif.
Banyak penggemar melihat naturalisasi sebagai langkah positif yang akan membawa Garuda terbang lebih tinggi di kancah Asia.
Namun, suara skeptis tidak hanya datang dari dalam negeri. Tetangga serumpun, suporter Malaysia, juga mengkritik langkah Indonesia ini.
Mereka menyebut Timnas Indonesia terlalu bergantung pada pemain keturunan. Salah satu akun media sosial suporter Malaysia bahkan menyoroti naturalisasi Kevin Diks.
Akun itu menyindir bahwa hal tersebut hanya demi menyaingi kualitas pemain mereka, Dion Cools, yang juga pernah berlaga di Liga Champions.
Tanggapan ini memicu respons tajam dari suporter Indonesia yang menganggap kritik tersebut sebagai bentuk kecemburuan.
Suporter Indonesia mengingatkan bahwa Malaysia sendiri mengandalkan pemain naturalisasi tanpa darah Malaysia, sementara pemain naturalisasi Indonesia tetap memiliki garis keturunan Nusantara.
Meskipun ada banyak kritik dan ledekan, Timnas Indonesia terus menunjukkan peningkatan prestasi.
Dari berhasil lolos ke babak knockout Piala Asia, semifinal Piala Asia U-23, hingga nyaris masuk Olimpiade 2024, pencapaian ini menjadi bukti nyata bahwa Garuda sedang terbang tinggi.
Bahkan, Timnas Indonesia kini setara dengan negara-negara kuat Asia seperti Jepang, Korea Selatan, dan Arab Saudi.
Kembali ke persiapan menghadapi Jepang dan Arab Saudi, naturalisasi Kevin Diks dipercepat setelah bek andalan Shin Tae-yong, Mees Hilgers, mengalami cedera hamstring saat bermain untuk klubnya, FC Twente.
Cedera ini membuat Hilgers diragukan tampil, sehingga Diks diharapkan bisa mengisi kekosongan di lini pertahanan.
Persiapan Timnas Indonesia semakin mantap dengan kehadiran Diks, meskipun beberapa suporter Malaysia terus mencemooh di media sosial.
Rivalitas antara pendukung Indonesia dan Malaysia ini sudah berlangsung lama, dan ejekan soal naturalisasi adalah episode terbaru dalam perseteruan di dunia maya.
Namun, saat berada di stadion, kedua kubu biasanya tetap menunjukkan sikap sportif. Meskipun kerap terjadi saling ejek di media sosial, suporter dari kedua negara bisa menikmati pertandingan dengan damai.
Dengan segala persiapan dan dukungan yang solid dari PSSI, para pemain, dan seluruh suporter Garuda, Indonesia memiliki peluang besar untuk tampil maksimal di laga-laga mendatang.
Aksi para pemain naturalisasi diharapkan memberikan warna baru dan membawa Timnas Indonesia semakin dekat menuju mimpi tampil di Piala Dunia 2026.