Balasan Menohok Bepe Kepada Peter Gontha Usai Sindir Timnas Indonesia Palsu Karena Naturalisasi
- Kolas
Banten.viva.co.id – Performa Timnas Indonesia saat ini terbilang tengah mengalami performa yang cukup menanjak, hal ini terbukti saat tim Garuda berhasil menahan imbang dua tim kuat yakni Arab Saudi dan Australia di ajang Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
Meski begitu, nampaknya hasil itu seolah masih sulit diterima oleh orang-orang yang anti naturalisasi. Mereka menilai jika Timnas Indonesia seharusnya malu karena hasil yang mereka dapatkan bukan murni dari pemain lokal, melainkan berkat bantuan dari pemain naturalisasi.
Sontak hal itu akhirnya menimbulkan pro dan kontra di kalangan pecinta sepakbola tanah air, ada yang setuju, namun ada juga yang tidak setuju dengan pernyataan-pernyataan para "kaum lokal pride".
Beberapa waktu yang lalu Timnas Indonesia kembali meraih hasil yang cukup baik saat mampu menahan imbang Australia. Dan hasil itu pun membuat Timnas Indonesia kini menjadi salah satu tim yang belum terkalahkan di grup C.
Hasil tersebut pastinya juga bisa membuat Indonesia semakin percaya diri dalam menghadapi pertandingan selanjutnya, di mana laga selanjutnya tim Garuda akan melakoni dua partai masing-masing melawan Bahrain dan Cina.
Tentu sebuah ujian yang lagi-lagi bakal dihadapi oleh pasukan Shin Tae Yong. Namun meski begitu, Justin Hubner dan kawan-kawan tentu sangat optimis bisa meraih hasil maksimal di dua pertandingan tersebut.
Sebelum menjalani persiapan untuk laga selanjutnya, ternyata ada saja masalah yang menghampiri, kali ini pasalah datang dari Peter Gontha, mantan duta besar Indonesia untuk Polandia.
Sosok pria kelahiran Semarang itu menyayangkan saat Timnas Indonesia diperkuat oleh banyak pemain keturunan. Ia pun menyoroti starting line up Indonesia saat melawan Australia yang di mana sembilan di antaranya diisi oleh pemain keturunan. Sedangkan dua di antaranya diisi oleh pemain lokal yang benar-benar lahir di Indonesia, yaitu Rizky Ridho dan Marcelino.
Apa yang dilakukan oleh Peter Gontha sekaligus membuktikan jika masalah pemain naturalisasi tak akan pernah selesai di Indonesia, dan masalah ini akan terus bergaung ketika Timnas Indonesia bermain, entah itu di level Asia maupun dunia.
Tapi, banyak pecinta sepakbola tanah air yang menyayangkan soal masalah justru terjadi saat Timnas Indonesia sedang dalam performa membaik. Para pemain yang tengah menjalani tren positif dikhawatirkan bisa terganggu dengan orang-orang yang mengaku anti naturalisasi tersebut.
Mengenai urusan pemain keturunan, hal ini sebelumnya pun pernah disinggung oleh sang legenda hidup Timnas Indonesia, Bambang Pamungkas.
Saat itu, Bepe (panggilang akrab Bambang Pamungkas) sempat menyatakan tak mempermasalahkan jika Timnas Indonesia diperkuat oleh pemain keturunan. Mantan pemain Persija itu juga mengharapkan dukungan kepada semua pemain yang telah berhasil mengharumkan nama Indonesia di panggung internasional.
"Bagi saya, mau itu lokal, mau itu asing, atau bahkan dari planet lain sekalipun, selama dia membawa nama bangsa dan negara Indonesia dan berhasil mengharumkannya dengan prestasi, maka wajib hukumnya bagi kita untuk memberikan dukungan dan apresiasi," kata Bepe melalui kanal YouTube pribadinya beberapa waktu lalu.
Pernyataan Bepe pun seolah mendapatkan respon dari sang punggawa Timnaa Indonesia, Jay Idzes. Di mana pemain Venezia itu mengatakan jika dirinya bukanlah orang asing melainkan orang Indonesia yang pulang untuk membela timnas Garuda. Pernyataan Jay Idzes disampaikan usai dirinya menjalani sumpah WNI beberapa waktu yang lalu.
Dan kini, apa yang dikatakan oleh Bang Jay dianggap terbukti karena ia pulang untuk berjuang demi membuat Timnas Indonesia berprestasi.
"Saya bukan orang luar yang membela Indonesia, tapi saya orang Indonesia yang pulang untuk membela negara Indonesia," tegas Jay Idzes kepada awak media.
Jika pemain keturunan yang dimiliki Timnas Indonesia bukan asli Indonesia, lantas mengapa mereka mau berjuang demi bisa mengharumkan lambang Garuda di dada? Soal ini sudah ditunjukkan oleh hampir semua pemain, contohnya yang ditunjukkan oleh Maarten Paes. Di mana Paes dengan sigap mampu menjaga gawang Indonesia dari serangan lawan.
Selain soal aksi di lapangan, Paes juga mulai lancar menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia. Seolah apa yang dilakukan Paes semakin membuktikan jika para pemain keturunan sudah cinta mati ke Indonesia.