Akhiri Penantian 30 Tahun, Begini Rangkuman Perjalanan Jonathan Christie Juara All England Open 2024

Jonathan Christie
Sumber :
  • Istimewa

Banten.viva.co.idBulu tangkis Indonesia kembali membuat sejarah membanggakan di ajang All England Open 2024. Di mana sektor tunggal putra berhasil mengirimkan dua wakil ke final turnamen yang membuat Indonesia menyegel gelar juara sejak 30 tahun lamanya. 

Ini Penjelasan Lengkap dari Alex Tirta Terkait Rumah yang Disewakan untuk Ketua KPK, Dipakai Rehat

Jonathan Christie berhasil mengalahkan Anthoni Ginting di partai final. Dan lagu Indonesia Raya kembali dinyanyikan secara lantang di tanah Inggris. Berikut rangkuman juara All England tunggal putra. 

PBSI sempat dikritik karena bermasalah dalam prestasi bulu tangkis Indonesia yang mulai mengalami penurunan drastis dalam beberapa tahun terakhir. 

PT Chandra Asri Pacific Tbk Uji Coba Co-firing RDF di Pabrik Petrokimia Puloampel

Dan penurunan paling tajam terjadi pada sektor tunggal putra yang dianggap kurang berprestasi. Para tunggal putra andalan Indonesia kerap gugur di berbagai turnamen bergengsi, padahal Indonesia dikenal sebagai pabriknya pebulu tangkis tunggal putra yang hebat. 

Beberapa legenda tunggal putra terbaik pernah mengharumkan Ibu Pertiwi mulai dari era Rudi Hartono, Lien Swie King, Alan Budi Kusuma dan juga era Taufik Hidayat. Mereka menjadi kebanggaan Indonesia saat tampil di kancah bulu tangkis internasional. 

Chandra Asri Group Raih Penghargaan Gold di SNI Award 2024

 

Anthoni Ginting (kiri) dan Jonathan Christie (kanan)

Photo :
  • Istimewa

 

Saat ini, tunggal putra terbaik Indonesia yang menonjol hanyalah Jonathan Cristie dan Anthoni Ginting. Bahkan Taufik Hidayat pernah mengkritik PBSI dengan melontarkan komentar pedas lewat podcast Close the Door. 

Pria kelahiran Jawa Barat itu menyebut masa depan tunggal putra Indonesia sedang dalam bahaya. Hal itu membuat Taufik Hidayat khawatir jika prestasi tunggal putra bakal terus mengalami penurunan. 

Selain dikritik tajam, PBSI juga disorot karena dirumorkan mengalami masalah finansial. Rumor panas ini sempat muncul ketika PBSI menarik skuad bulu tangkis Indonesia dari kejuaraan Dunia tahun 2021 lalu. 

Alasan PBSI saat itu karena Indonesia tengah dilanda pandemi Covid-19. Namun netizen tanah air justru berpandangan kalau PBSI sedang kekurangan dana untuk mengirimkan kontingen Indonesia. 

Masalah krisis finansial PBSI bahkan sampai tercium oleh media Malaysia New Stret Times, media Negeri Jiran itu menulis kalau PBSI sedang mengalami masalah keuangan yang berat.

Akan tetapi, rumor panas itu segera ditepis oleh Ketua Umum PBSI yakni Agung Firman Sampurna. Dia bilang kalau kondisi finansial PBSI masih aman sentosa dan sama sekali tidak bermasalah. 

Buruknya prestasi tunggal putra, membuat Indonesia tidak diunggulkan menjadi juara di All England Open 2024. Komposisi tunggal putra merah putih pun banyak diprediksi bakal tumbang lebih cepat. Anthoni Ginting dan Jonathan Christie bahkan tidak masuk dalam daftar empat besar unggulan juara. 

Kedua atlet kebanggaan Indonesia itu kalah pamor dibandingkan unggulan juara lainnya seperti Victor Axelsen yang masuk sebagai unggulan pertama pada sektor tunggal putra All England Open 2024. Sementara unggulan kedua ditempati oleh pebulu tangkis asal Tiongkok yakni Shi Yuqi, dan Anders Anderson menjadi unggulan ketiga dan keempat. 

Sektor tunggal putra Indonesia memang turun drastis sejak pensiunnya Taufik Hidayat. Mantan atlet kelahiran 1981 itu pernah merajai sektor tunggal putra dunia saat masih aktif bermain. Taufik Hidayat juga dikenal sebagai penguasa sektor tunggal Putra di turnamen Indonesia Open.

Taufik Hidayat berhasil menggondol enam gelar juara di sektor tunggal putra Indonesia Open. Taufik Hidayat juga pernah mengukir rekor gila lainnya dengan menjadi pemain nomor 1 dunia pada usia 19 tahun, totalnya Taufik Hidayat pernah menduduki peringkat pertama BWF selama 8 bulan.

Sementara di era sekarang, Anthony Ginting hanya berhasil menduduki peringkat kelima dunia, jumlah poin Ginting masih tertinggal jauh dari Victor Axelsen di posisi pertama. 

Selain Ginting, masih ada Jonathan Christie yang bertengger di peringkat 9 dunia. Atlet kelahiran Jakarta itu berada satu tingkat di bawah Prannoy Haseena Sunil dari India.

Namun, setelah diremehkan habis-habisan, wakil tunggal putra Indonesia justru tampil mengejutkan. Di mana Anthony Ginting dan Jonathan Christie berhasil menumbangkan sejumlah unggulan juara di babak perempat final. Keduanya harus susah payah untuk meraih kemenangan.

Anthoni Ginting menjalani partai berat saat berhadapan dengan unggulan pertama Victor Axelsen. Hebatnya, Ginting berhasil mengalahkan atlet asal Denmark itu dengan tiga set. 

Di laga tersebut, Axelsen sempat dibuat marah karena kepemimpinan sang wasit. Dia sempat melakukan protes keras setelah wasit memberikan poin krusial untuk Ginting. Padahal menurut Axelsen, poin tersebut tidak sah karena raket Ginting mengenai net. Keputusan wasit itu rupanya tetap tak bisa diubah hingga membuat Axelsen semakin kesal. 

Sementara di laga lain, Jonathan Christie juga sukses lolos ke semifinal dengan mengalahkan Shi Yuqi. Jojo memberikan hormat kepada Shi Yuqi yang bermain luar biasa. Dia menjelaskan, jika penampilan Shi Yuqi di game pertama memang sedikit berbeda dari yang biasanya. 

Di babak semifinal, Jojo juga sukses mengalahkan wakil dari India yakni Lakshya Sen. Hingga pada akhirnya, Jojo keluar sebagai juara setelah mengalahkan rekan senegaranya Anthony Ginting di partai final. 

Jojo berhasil mengakhiri penantian panjang tunggal putra Indonesia selama 22 tahun. Budi Santoso menjadi wakil terakhir Indonesia yang menembus partai final. Serta Jojo juga menjadi orang pertama yang mampu memenangkan All England tunggal putra setelah 30 tahun. 

Gelar juara yang diraih Jojo ini berhasil meneruskan prestasi gemilangnya sejak bulan Oktober 2023. Saat itu, Jojo berhasil meraih gelar juara French Open 2023 untuk Indonesia.

Anthony Ginting dan Jonathan Christie mencatatkan rekor apik di kompetisi All England 2024. Keduanya menjadi pemain Indonesia pertama yang lolos ke partai final All England sejak 1999 silam. 

Terakhir kali Indonesia bermain di partai final saat Taufik Hidayat berhadapan dengan Budi Santoso. Artinya sudah 25 tahun Indonesia tak pernah mengirimkan wakil tunggal putra ke final All England. 

Selain itu, Indonesia juga bisa mengakhiri penantian panjang untuk juara selama 30 tahun. Haryanto Arbi menjadi tunggal putra terakhir Indonesia yang berhasil juara All England. Catatan tersebut bisa menjadi awal kebangkitan prestasi Indonesia di cabang bulu tangkis dunia. 

Indonesia memang sempat mengalami penurunan prestasi dalam beberapa tahun terakhir. Puncaknya adalah saat perhelatan Asian Games Tiongkok di Tahun 2022 lalu, saat itu wakil Indonesia gagal menyumbangkan satupun medali emas ataupun perunggu. Bahkan tak ada satu pun pemain Indonesia yang mampu menembus babak semifinal.

Itulah ulasan kronologi Indonesia juara All England 2024. Bagaimana pendapatmu apakah ini bisa menjadi titik balik kebangkitan bulu tangkis Indonesia agar menjadi lebih disegani? Semoga.