Cerita Warga Kota Serang Banten Kaget Beli Beras Nyaris Rp 15 Ribu Perkilogram
- pixabay
Banten.Viva.co.id - Pagi sekira pukul 06.20 WiB, Nursih (52) berdiri di depan lapak pedagang beras di Pasar Rau, Kota Serang, Banten.
Nursih terlihat memegang dompet berwarna hitam di tangan kiri sambil bertanya-tanya tentang harga beras.
Ya, tampaknya Nursih akan membeli beras di lapak pedagang tersebut. Namun, dia terlihat bingung ketika mendengar harga beras yang mahal.
"Kok sekarang harga beras mahal mas," tanya Nursih mendengar harga beras dari padagang bernama Huda, Sabtu (16/9/2023).
Diketahui, sejak dua pekan terakhir harga beras terus mengalami kenaikan di Provinsi Banten.
Data dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Banten harga beras medium dibandrol Rp 12.917 ribu perkilogram.
Sedangkan untuk harga beras premium yang semula Rp 13.617 ribu menjadi Rp 14.417 ribu perkilogram.
Meski menggerutu, Nursih tetap membeli beras medium sebanyak 2 kilogram untuk makan dia bersama keluarganya.
"Saya kemarin masih da stok beras, makannya kaget pas beli beras hari ini mahal," katanya.
Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten Agus M Tauchid tak menampik harga beras mengalami kenaikan.
Agus menyebut, alasan beras mengalami kenaikan karena tingkat panen gabah petani menurun akibat kekeringan.
"Memang jika melihat data dari Indag, ada kenaikan di komoditas beras. Kenaikan ini efek psikologis yang terjadi, karena suplai panen kita melandai," katanya.
Menurut Agus, ada sekira 2.263,5 hektar sawah yang mengalami kekeringan. Dengan rincian, 1.780 hektar ringan, 388,5 sedang dan 71 hektar berat.
"Sehingga tidak ada panen raya, ketika ada yang panen (Pengusaha) langsung berebut barang," tukasnya.