Waspadai Kanker Nasofaring Akibat Rutin Konsumsi Ultra-Processed Food

Kegiatan edukasi kanker di RS Mandaya
Sumber :
  • Sherly/viva

Banten VIVA - Ultra-Processed Food atau makanan ultra proses memiliki banyak dampak, bila dikonsumsi secara rutin. Salah satu dampak yang bisa terjadi akibat sering mengonsumsinya, seperti kanker nasofaring, lambung, hingga usus.

Atasi Pengapuran Sendi Lewat Terapi Stem Cell dan Secretome di RS Mandaya

Dokter spesialis penyakit dalam konsultan hematologi-onkologi medik (KHOM), Prof. Dr. Aru W. Sudoyo, Sp.PD-KHOM, FINASIM, FACP, mengatakan, beberapa hal yang menjadi faktor timbulnya kanker, mulai dari gaya hidup hingga makanan yang dikonsumsi.

"Kita tahu saat ini banyak makanan yang ultra proses, disana kita harus waspada, kalau dibelakang kemasan itu daftar gizinya rumit, lebih baik dihindari. Karena, kalau terlalu sering mengonsumsi itu, maka sel kanker yang tidur di tubuh kita, tentu bisa aktif dan tumbuh, ini yang bahaya," katanya di RS Mandaya Royal Puri, Tangerang, Senin, 23 Juni 2025.

Terbaru, Contoh Biantara atau Contoh Pidato Bahasa Sunda Tentang Bahaya Merokok Dilengkapi Artinya

Selain ultra-processed food, gaya hidup seperti merokok, menjadi faktor terbesar timbulnya kanker. "Merokok juga jadi salah satu penyebab ya. Sehingga, apa yang dikonsumsi sama gaya hidup punya kontribusi 95 persen faktor terbesar kanker, salah satunya nasofaring," ujarnya.

Salah satu penyintas kanker nasofaring, Joseph mengakui, gaya hidup yang buruk menjadikan kanker aktif di dalam tubuh. Sehingga, ia yang dinyatakan bersih dari kanker pada tahun 2023 ini, memulai dengan melakukan pola hidup sehat untuk mencegah kanker aktif kembali.

Keren Abis, Infinix Hot 60 Pro Plus Bakal Gemparkan Pasar Indonesia, Ketebalan Cuma 5,95 mm, Chipset Juara

"Saya itu memang gaya hidupnya jelek. Seperti konsumsi makanan cepat saji, lalu ultra processed food juga, sehingga awalnya itu tiba-tiba mengalami nyeri kepala, ke pipi sampai ke telingan. Dan dari serangkaian proses, saya divonis kanker nasoring stadium 4. Disana, saya langsung pengobatan medis, dan bersyukur dari semua itu akhirnya dinyatakan bersih. Sejak saat itu saya pun menjalani pola dan gaya hidup sehat dan sampai saat ini kanker itu tidak tumbuh lagi," jelas dia.

Dalam penanganan kanker pun, terdapat beberapa metode yakni, terapi sistemik, seperti kemoterapi, imunoterapi, dan terapi target (targeted therapy) menjadi fokus utama dalam pertemuan komunitas kanker kali ini.

Halaman Selanjutnya
img_title