Keroyok Pengamen di Pantai Sambolo Anyer Hingga Tewas, Dua Petugas Kemanan Diamankan Polres Cilegon
- Freepik
Banten.viva.co.id – Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polres Cilegon, Banten, mengamankan dua orang petugas keamanan di Pantai Sambolo I Anyer, Kabupaten Serang.
Masing-masing adalah OOM (41) warga Anyer dan AF (51) warga Cinangka, Kabupaten Serang. Kedua orang tersebut diamankan polisi karena diduga telah melakukan pengeroyokan pada pengamen hingga tewas.
Diketahui, dua orang pengamen asal Kecamatan Kasemen, Kota Serang dikeroyok oleh sejumlah petugas keamanan di Pantai Sambolo I Anyer, Kabupaten Serang, pada 22 Oktober 2023.
Akibatnya, korban atas nama Rahmatullah (18) harus meregang nyawa pada 1 November 2023 setelah menjalani perawatan seadanya. Keluarga korban pun melaporkan insiden itu ke Polres Cilegon.
Kasat Reskrim Polres Cilegon AKP Syamsul Bahri membenarkan adanya peristiwa penganiayaan yang menyebabkan korban meninggal dunia dan kasus tersebut sudah dilaporkan oleh pihak keluarga korban.
"Iya sudah laporan kemarin, kita masih melakukan penyelidikan," kata AKP Syamsul, Selasa (8/11/2023).
Meski begitu, diakui AKP Syamsul, pihaknya telah mengamankan 2 orang petugas keamanan di Pantai Sambolo I Anyer yang diduga melakukan penganiayaan terhadap kedua korban.
"Sudah diamankan 2 orang diduga pelaku pengeroyokan. Keduanya masih kita mintai keterangan," tandasnya.
Sementara Kuasa hukum keluarga korban, Dekky Tiara Pra Setia menceritakan, peristiwa bermula saat korban dan rekannya Ilham terlibat cekcok usai ditegur salah seorang petugas keamanan saat sedang mengamen dalam keadaan mabuk pada Minggu 22 Oktober 2023 lalu.
Merasa tak terima atas jawaban rekan korban, lanjut Dekky, salah seorang petugas keamanan pun langsung melakukan pemukulan terhadap rekan korban hingga dibalas oleh rekan korban. Kemudian petugas keamanan lain pun berdatangan untuk memukuli korban dan rekannya tersebut.
"Kejadiannya itu 22 Oktober 2023 sekitar pukul 17.00 WIB, korban sedang mencari nafkah dengan cara ngamen bersama temannya. Mungkin karena mabuk, ditegur sama penjaga keamanan di sana hingga cekcok. Kemudian penjaga keamanan ini beramai-rami melakukan penganiayaan kepada korban dan temannya," kata Dekky saat dikonfirmasi.