Lemahnya Kualitas Audit dan Akuntan di Indonesia, LLDikti : Tantangan Perbaikan SDM
- Sherly / viva
Banten VIVA - Kualitas auditor dan akuntan di Indonesia nyatanya masih lemah. Berdasarkan data, perbandingan antara jumlah penduduk dengan akuntan publik di Indonesia, yakni 1:121.000 orang. Yang mana, dalam kondisi ini membuat banyaknya permasalahan terkait dengan laporan keuangan perusahaan.
Melihat hal itu, Ketua Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah 3, Toni Toharudin mengatakan, perbaikan Sumber Daya Manusia atau SDM menjadi kunci peningkatan kualitas akuntan dan auditor.
Tidak sampai disitu, peran pengajar atau guru besar yang memang fokus dalam hal keuangan akuntansi dan auditor, juga sangat diperlukan untuk mendorong peningkatan SDM.
"Pada era tuntutan transparansi dan akuntabilitas yang semakin meningkat, tentu diperlukan juga adanya peningkatan kualitas SDM guna mendukung program nasional standar akuntasi dan regulasi yang berlaku. Tidak hanya dari sisi SDM baru, namun pengajar juga sangat diperlukan untuk mendorong hal itu. Bahkan, dengan kelahiran guru besar yang fokus melakukan riset dan pengembangan ilmu, juga dibutuhkan sebagai sumbangan kebijakan pemerintah," katanya di Tangerang, Jumat, 3 November 2023.
Hal ini selaras dengan pengukuhan Guru Besar UPH Prof. Dr. Drs. Antonius Herusetya, M.M., Ak., CA., CertDA., sebagai guru besar dalam bidang ilmu akuntansi keuangan dan audit.
Dimana dalam orasi ilmiahnya, ia membahas tentang peran auditor eksternal dalam pelaporan keuangan di Indonesia. Hasil penelitiannya, ditemukan masih lemahnya kualitas akuntan dam auditor karena skill (kemampuan) yang belum memehuni kebutuhan standar keuangan dengan kondisi perekemonian dan teknologi yang terus berkembang.
"Akuntan dan auditor di kita masih sangat kurang. Kita lihat saja, banyak kasus mengenai keuangan yang terjadi karena kurangnya kemampuan mereka. Hal ini tentunya menjadi catatan untuk bisa meningkatkannya melalui peran auditor eksternal," ujarnya.
Lanjut dia, pertumbuhan ekonomi yang terus berkembang membuat adanya tuntutan kepada pemerintah Indonesia untuk menghasilkan SDM yang mampu memehami kondisi akuntan keuangan di perusahaan Indonesia. Ditambah, adanya perkembangan teknologi juga harus mampu menyelaraskan kemampuan SDM dalam bidang keuangan.
"Pertumbuhan ekonomi kita terus melaju, tentu ini harus diselaraskan dengan SDMnya. Perkembangan teknologi, seperti AI (Artificial Intelligence) juga bukan menjadi tantangan, melainkan membantu masalah strategis yang lebih luas," ungkapnya.