Selain untuk Wisata, Pantai Tanjung Kait Merupakan Tempat Favorit Para Pemancing di Tangerang
Sejarah Klenteng Tanjung Kait sangatlah poluler hingga saat ini. Klenteng ini sudah berdiri sejak dua abad yang lalu, dan masih berdiri tegak meski pernah terdampak tsunami akibat letusan gunung Krakatau pada tahun 1883.
Meskipun perjalanan ke Pantai Tanjung Kait cukup jauh, namun rutenya tidak terlalu rumit. Selain itu, pentunjuk rute dapat ditemukan dengan mudah lewat Google Map atau GPS. Jika ingin menghindari kemacetan, sebaiknya berangkat pada hari-hari biasa dan hindari waktu-waktu sibuk seperti akhir pekan atau hari libur nasional.
Pantai Tanjung Kait memiliki area hutan mangrove, namun lokasinya berada di belakang kantor TNI AU. Pantainya juga masih terawat dan memiliki pemandnagan lebih indah. Namun kini tidak lagi dibuka untuk umum.
Jika ingin berkunjung ke hutan mangrove maka bisa berkunjung ke Taman Mangrove Ketapang yang jaraknya sekitar 6 kilometer dari Pantai Tanjung Kait atau butuh perjalanan sekitar 16 menit.
Hampir kebanyakan pengunjung yang datang ke tempat ini untuk memancing. Tempat ini cocok untuk memancing kapal atau pun bagan tancap. Bagi para pemancing, Pantai Tanjung Kait adalah tempat yang cocok untuk menikmati pengalaman memancing yang menyenangkan.
Untuk menangkap ikan di Bagan Tanjung Kait, pemancing biasanya menggunakan beberapa jenis umpan jitu seperti udang, cumi-cumi, dan ikan kecil. Selain itu, umpan buatan seperti jigging, popping, dan casting juga sering digunakan. Di pantai ikannya cukup berlimpah ada ikan kuro, sembilang, dan samge. Ikan-ikan populer seperti Kerapu dan Jenaha juga sering ditangkap oleh para pemancing di spot memancing bagian tengah.
Harga sewa bagan pancing beragam, biasanya untuk bagan pinggir Rp30.000, bagan semi Rp40.000 dan bagan tengah Rp50.000, semua ongkos tersebut sudah termasuk biaya antar-jemput kapal ke bagan untuk 1 orang. Satu bagan dapat memuat sekitar 6-8 pemancing, idealnya untuk 4 orang pemancing.