PT MFI Cilegon Pakai PLTS Atap, Kurangi Emisi Karbon Hingga 30 Persen

Peresmian PLTS Atap di PT MFI Cilegon
Sumber :
  • Istimewa

Banten.Viva.co.id - Mengurangi emisi karbon hingga 30 persen pada 2030 nanti, PT MC PET Film Indonesia (MFI) di Kota Cilegon, Banten, mulai beralih menggunakan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap bersama Xurya. Perusahaan dari grup Mitsubishi Chemical Group (MCG) itu memiliki visi, MFI menjadi perusahaan KAITEKI global sejati dan pemimpin pasar industri Advance Film Sheet di Asia Pasifik pada tahun 2030 mendatang. Dalam visi tersebut, perusahaan bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup manusia secara berkelanjutan. 

"Kami dari MFI menterjemahkannya sesuai dengan keadaan Indonesia dan perusahaan kami, yakni dengan membuat roadmap jangka menengah dimana target tahun pertama di Tahun 2023 adalah salah satunya dengan instalasi PLTS. Dengan selesainya konstruksi dan instalasi PLTS ini, akan menjadi bagian penting secara strategis kontribusi MFI terhadap penurunan emisi karbon global," Presiden Direktur PT MC PET Film Indonesia, Bambang H. Sastrosatomo, ditulis Kamis, 07 Maret 2024.

Bambang menyatakan, instalasi PLTS Atap merupakan langkah awal perusahaan peduli terhadap lingkungan untuk mengurangi emisi, karena mengurangi penggunaan energi 7 hingga 8 persen dari energi yang dipakai saat ini.

"Tidak berhenti disini, oleh karena itu, seperti yang saya bilang tadi hanya sebagaian awal pertama saja. Kita masih banyak proyek lain yang memastikan bahwa kita selalu bertanggung jawab kepada lingkungan dan manusia," ucapnya.

Ia menyatakan, PT MFI sebagai perusaahan yang ada di Indonesia sejalan dengan program yang dijalankan oleh pemerintah. Dimana pada 2060, posisi Indonesia pada net zero emission. Disamping itu sebagai perusahaan asal Jepang, PT MFI juga mempunyai tanggung jawab target mengurangi emisi 30 persen hingga 2030. Artinya, seluruh pihak mempunyai tanggung untuk mengatasi krisis iklim secara bersama-sama. 

"Untuk memperbaiki lingkungan ini, biaya tidak sedikit, harus kerja sama. Paling tidak niat kita sama, bagaimana generasi selanjutnya bisa mempergunakan dunia ini," paparnya. 

Pembangkit Listrik Tenaga Surya

Photo :
  • Viva.co.id

Sementara itu, Kepala Bidang Pengolahan Sampah Limbah B3 dan Pengendalian Pencemaran pada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Provinsi Banten, Rully Riatno mengapresiasi PT MFI yang mulai melakukan efisiensi energi dengan memasang PLTS Atap. Ia menyatakan, pemerintah mempunyai komitmen yang sama, yakni mendorong industri melakukan perubahan dalam penggunaan energi. Salah satunya dengan energi terbarukan lewat PLTS Atap. 

Pihaknya berharap, langkah yang dilakukan PT MFI dapat diikuti oleh perusahaan industri yang ada di Cilegon, yakni industri dapat melakukan keberlangsungan usahanya dengan penggunaan energi yang ramah lingkungan. 

"Tentunya pemerintah juga dengan komitmen yang sama ingin mendorong semua industri untuk bisa sama-sama melakukan perubahan dalam penggunaan energinya. Karena energi menjadi salah satu penyumbang emisi terbesar," terangnya. 

Sementara Vice President of Operation PT Xurya Daya Indonesia, Philip Effendy mengatakan, pihaknya bangga dapat terlibat dalam perjalanan MFI menuju perusahaan yang ramah lingkungan. PLTS Atap yang terpasang di pabrik MFI dipastikan memiliki kualitas terbaik yang mampu beroperasi hingga lebih dari 25 tahun ke depan. 

"Hal ini akan menjadi salah satu momen penting untuk menggerakkan para pelaku industri dan bangunan komersial untuk mulai berkontribusi dalam target Emisi Nol Bersih Indonesia pada tahun 2060 mendatang," pungkasnya. 

Modul panel surya yang terpasang di pabrik MFI yang berlokasi di Cilegon, Banten ini berjumlah sebanyak 3.510 buah atau setara dengan kemampuan menyediakan listrik untuk sekitar 1.700 rumah. Sistem PLTS Atap Xurya yang beroperasi di pabrik MFI ini dapat menghasilkan energi bersih sebanyak lebih dari 2,4 juta kWh setiap tahunnya atau setara dengan penekanan emisi karbon sebesar 2,2 juta kilogram per tahun. Sebagai gambaran, besarnya penekanan emisi karbon ini setara dengan dampak positif penanaman lebih dari 29 ribu pohon.