Cafe And Resto Di Serang, Peninggalan Kolonial Belanda Berusia 138 Tahun
- Banten.Viva.co.id : Yandi Deslatama
Banten.Viva.co.id - Ingin menghabiskan waktu libur berkumpul dengan keluarga, Cafe and Resto dengan suasana kolonial Belanda, anda bisa datang ke Rumah Prestasi (RP) yang lokasinya bersebalahan dengan Rutan Klas IIB Serang atau bersebrangan dengan Kantor Kanwil Kemenkumham Banten.
Saat anda memasuki Cafe and Resto, anda akan dibawa masuk ke suasana kolonial Belanda. Bangunan yang dulunya rumah Kepala Rutan Klas IIB Serang saat zaman penjajahan, kini disulap menjadi tempat nongkrong dengan suasana vintage.
Baca Juga :
Jengkol, Kapolri Dan Sumur Bor
Menikmati Senja Selat Sunda Di Cafe Tepian Laut
Wisata Banten, Bali Baru Di Indonesia
Struktur bangunan, tiang yang kokoh, jendela dan tembok tebal, keramik khas zaman kolonial, masih terlihat rapih di gedung yang berdiri sekitar tahun 1885 itu. Suasana 138 tahun lalu masih sangat terasa jika kita masuk ke dalamnya.
"Awalnya ini kan rumah karutan, terus alih fungsi jadi rumah kakanwil. Kemudian kakanwil akhirnya minta ini jadi wisma pengayoman. Kalau ada tamu dari pusat, bisa masuk kesitu. Karena yang dipakai kamar aja, sedangkan ruangannya besar, maka di manfaatkan jadi cafe and resto," ujar Ojan, manajer Rumah Prestasi, ditemui dilokasi, Jumat, 29 September 2023.
Tak jauh dari cafe and resto Rumah Prestasi, berdiri bangunan peninggalan kolonial lainnya, ada gedung Pendopo Gubernur Banten atau dahulu bernama Gedung Residence Banten yang berdiri pada 1828. Kemudian bangunan lainnya, ada Pendopo Kabupaten Serang dan Alun-alun Kota Serang.
Tak kalah tua, Rutan Klas IIB Serang juga sudah berusia 138 tahun. Bangunan inti masih nampak asli, sedangkan gedung perkantoran dan pagar luar, baru dibangun sekitar tahun 1995.
Pemberian nama cafe and resto Rumah Prestasi, dengan harapan seluruh pegawai Kanwil Kemenkumham dan WBP yang ada di Banten, bisa terus berprestasi di segala bidang.
"Prestasi itu kan slogan nya kanwil, kita ingin berprestasi di sekala bidang," ujar pemuda berkacamata itu.
Menjaga dan merawat bangunan bersejarah sebagai cafe and resto dirasa tak sulit bagi Ojan. Dia selalu mengingatkan pegawainya untuk menjaga kebersihan dan berhati-hati saat mengangkat meja ataupun kursi, agar tidak merasakan lantai, tembok hingga pintu bangunan berusia 138 tahun itu.
"Kita jaga kebersihan dan kelembaban biar enggak mudah keropos, ngejaga meja dan kursi biar enggak di seret atau kebanting, buat ngejaga lantainya," jelasnya.