Turunnya Wahyu Keprabon di Pilpres 2024
- Instagram @hijau.petualang
Secara sederhana, Wahyu Keprabon dimaknai restu Illahi bahwa orang tersebut direstui atau diberi amanah sebagai pemimpin yang akan membawa keadilan dan kesejahteraan bagi rakyat.
Masyarakat Jawa percaya seorang pemimpin tidak hanya dilegitimasi secara duniawi, namun juga secara supranatural, untuk jadi pemimpin sejati. Karena harus mendapat restu dari Illahi dan para leluhurnya.
Ada yang memaknai bahwa turunnya Wahyu Keprabon tidak hanya jatuhnya seberkas cahaya ke kepala seseorang. Namun bisa dimaknai dari sopan santun, kerendahan hati, tutur kata atau ucapannya disegani bahkan dituruti banyak orang, kharismanya membuat banyak orang segan hingga merasa hormat.
Turunnya Wahyu Keprabon hanya bisa dilihat oleh segelintir orang yang memiliki ilmu supranatural atau memiliki kebersihan hati.
Terlepas dari itu semua, sebagai masyarakat awam, gunakan hati dan pikiran jernih kita untuk memilih pemimpin Indonesia lima tahun kedepan, dengan datang dan menggunakan hak pilih kita dibilik TPS, pada 14 Februari 2024.