Wisuda ke-XII Unbaja Kota Serang Diselimuti Haru Meski Dihadiri Belasan Ribu Orang, Ada Apa?
- Banten.viva.co.id
Banten.Viva.co.id - Wisuda ke-XII Universitas Banten Jaya atau Unbaja, Kota Serang, Provinsi Banten, diselimuti haru meski dihadiri belasan ribu tamu undangan dan pengunjung.
Usut punya usut, para tamu terutama peserta wisuda terharu karena teman sejawatnya dalam mengenyam progtam pendidikan meninggal dunia sebelum perayaan wisuda.
Mahasiswa yang meninggal dunia tersebut bernama Dede Saefullah, warga Kelurahan Cimuncang, Kecamatan Serang, Kota Serang, Banten.
Suasana haru tersebut mulai dirasakan ketika panita memanggil Muhammad Lomri, kakak dari Dede Saefullah ke depan untuk penyematan toga yang dilakukan oleh Rektor Unbaja Kota Serang, Muhammad Syadeli Hanafi.
Muhammad Lomri yang menerima penyematan toga tak kuasa menahan sedih karena kehilangan adiknya, Dede Saefullah. Dia pun langsung memeluk sang rektor.
Rektor Unbaja Kota Serang, Muhammad Syadeli Hanafi mengatakan, Dede meninggal dunia karena mengalami sakit radang selaput pada otak. Para dosen dan dirinya merasa kehilangan Dede yang merupakan mahasiswa mandiri di kampus.
"Kami merasa kehilangan dan mengucapkan belasungkawa pada keluarga," katanya di acara wisuda.
Diketahui, acara wisuda angkatan ke-XII digelar di Convention Hall Unbaja, Sabtu (2/12/2023).
Tercatat ada sebanyak 377 mahasiwa yang berhasil menempuh program pendidikan di Unbaja. Mereka dinyatakan lulus dan berhak menerima ijazah sesuai bidang studi.
Syadeli mengatakan, mahasiswa yang lulus terdiri dari empat fakultas, mulai dari Fakultas Ilmu Komputer (Filkom), Fakultas Tehnik, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FIEB).
"Angkatan yang paling banyak Filkom ada 158 mahasiswa dan Fakultas Teknik 155 mahasiswa. Sisanya FKIP 62 mahasiswa dan FIEB 2 mahasiswa," kata Syadeli Hanafi.
Syadeli berharap mahasiswa yang melaksanakan wisuda angkatan ke-XII dapat bermanfaat bagi dirinya dan masyarakat secara luas.
"Kedepan semoga bidang ilmu yang telah ditempuh selama mengikuti program pendidikan di Unbaja dapat bermanfaat," katanya.
Sementara Ketua Yayasan Banten Jaya Berkarakter, Suba'i mengatakan, ada tantangan terbesar setelah lulus kuliah, sebab para mahasiswa yang diwisuda ini akan langsung melakukan pengaplikasian ilmu.
"Ijasah itu kan hanya modal awal aja, yang paling utama itu kitanya, setelah menerima ijazah itu bisa gak kita mengaplikasikan ilmu kita di masyarakat, menjadi pionir menjadi pelopor dalam semua hal," katanya.
Oleh karena itu, ia mengharapkan, lulusan unbaja tidak semua memiliki orientasi menjadi pekerja dan mencari pekerjaan.
Menurutnya, mahasiswa lulusan kampus Unbaja, harus menjadi orang yang multitalenta dan dapat menciptakan lapangan pekerjaan.
"Saya berharap lulusan kita ini jangan semua cita-citanya pengen jadi pekerja, karena nyari pekerjaan juga tidak mudahkan, pabrik terbatas, instansi pemerintah juga terbatas, jadi harus multi talenta, jadi setelah lulus, bagaimana caranya mereka buka usaha kecil-kecilan tapi nanti lama lama menjadi besar," ungkapnya.
Selain itu, Suba'i mengklaim, banyak lulusan dari Universitas Banten Jaya yang bekerja di lingkungan Pemerintah Provinsi Banten.
"Di Provinsi Banten hampir mahasiswa kita ada terutama di bidang IT itu paling dikenal dari kita, kemudian tehnik banyak juga dari kita yang sudah jadi konsultan," jelasnya.
Lebih lanjut, kata Suba'i saat ini ada empat Fakultas dan 14 Prodi di Universitas Banten Jaya, dari empat jurusan tersebut, ada ratusan mahasiswa berprestasi yang mendapatkan beasiswa.
"Sekarang ada empat fakultas. Ada Fakultas Ilmu Komputer (Filkom), Fakultas Tehnik, Fakultas Keguruan ilmu Pendidikan (FKIP), Fakultas Ekonomi Bisnis (Febis). Kalau prodinya ada 14," ungkapnya.
"Beasiswa kita ada dari yayasan dan pemerintahan, saat ini ada 220 mahasiswa yang menerima beasiswa," tukasnya
Banten.Viva.co.id - Wisuda ke-XII Universitas Banten Jaya atau Unbaja, Kota Serang, Provinsi Banten, diselimuti haru meski dihadiri belasan ribu tamu undangan dan pengunjung.
Usut punya usut, para tamu terutama peserta wisuda terharu karena teman sejawatnya dalam mengenyam progtam pendidikan meninggal dunia sebelum perayaan wisuda.
Mahasiswa yang meninggal dunia tersebut bernama Dede Saefullah, warga Kelurahan Cimuncang, Kecamatan Serang, Kota Serang, Banten.
Suasana haru tersebut mulai dirasakan ketika panita memanggil Muhammad Lomri, kakak dari Dede Saefullah ke depan untuk penyematan toga yang dilakukan oleh Rektor Unbaja Kota Serang, Muhammad Syadeli Hanafi.
Muhammad Lomri yang menerima penyematan toga tak kuasa menahan sedih karena kehilangan adiknya, Dede Saefullah. Dia pun langsung memeluk sang rektor.
Rektor Unbaja Kota Serang, Muhammad Syadeli Hanafi mengatakan, Dede meninggal dunia karena mengalami sakit radang selaput pada otak. Para dosen dan dirinya merasa kehilangan Dede yang merupakan mahasiswa mandiri di kampus.
"Kami merasa kehilangan dan mengucapkan belasungkawa pada keluarga," katanya di acara wisuda.
Diketahui, acara wisuda angkatan ke-XII digelar di Convention Hall Unbaja, Sabtu (2/12/2023).
Tercatat ada sebanyak 377 mahasiwa yang berhasil menempuh program pendidikan di Unbaja. Mereka dinyatakan lulus dan berhak menerima ijazah sesuai bidang studi.
Syadeli mengatakan, mahasiswa yang lulus terdiri dari empat fakultas, mulai dari Fakultas Ilmu Komputer (Filkom), Fakultas Tehnik, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FIEB).
"Angkatan yang paling banyak Filkom ada 158 mahasiswa dan Fakultas Teknik 155 mahasiswa. Sisanya FKIP 62 mahasiswa dan FIEB 2 mahasiswa," kata Syadeli Hanafi.
Syadeli berharap mahasiswa yang melaksanakan wisuda angkatan ke-XII dapat bermanfaat bagi dirinya dan masyarakat secara luas.
"Kedepan semoga bidang ilmu yang telah ditempuh selama mengikuti program pendidikan di Unbaja dapat bermanfaat," katanya.
Sementara Ketua Yayasan Banten Jaya Berkarakter, Suba'i mengatakan, ada tantangan terbesar setelah lulus kuliah, sebab para mahasiswa yang diwisuda ini akan langsung melakukan pengaplikasian ilmu.
"Ijasah itu kan hanya modal awal aja, yang paling utama itu kitanya, setelah menerima ijazah itu bisa gak kita mengaplikasikan ilmu kita di masyarakat, menjadi pionir menjadi pelopor dalam semua hal," katanya.
Oleh karena itu, ia mengharapkan, lulusan unbaja tidak semua memiliki orientasi menjadi pekerja dan mencari pekerjaan.
Menurutnya, mahasiswa lulusan kampus Unbaja, harus menjadi orang yang multitalenta dan dapat menciptakan lapangan pekerjaan.
"Saya berharap lulusan kita ini jangan semua cita-citanya pengen jadi pekerja, karena nyari pekerjaan juga tidak mudahkan, pabrik terbatas, instansi pemerintah juga terbatas, jadi harus multi talenta, jadi setelah lulus, bagaimana caranya mereka buka usaha kecil-kecilan tapi nanti lama lama menjadi besar," ungkapnya.
Selain itu, Suba'i mengklaim, banyak lulusan dari Universitas Banten Jaya yang bekerja di lingkungan Pemerintah Provinsi Banten.
"Di Provinsi Banten hampir mahasiswa kita ada terutama di bidang IT itu paling dikenal dari kita, kemudian tehnik banyak juga dari kita yang sudah jadi konsultan," jelasnya.
Lebih lanjut, kata Suba'i saat ini ada empat Fakultas dan 14 Prodi di Universitas Banten Jaya, dari empat jurusan tersebut, ada ratusan mahasiswa berprestasi yang mendapatkan beasiswa.
"Sekarang ada empat fakultas. Ada Fakultas Ilmu Komputer (Filkom), Fakultas Tehnik, Fakultas Keguruan ilmu Pendidikan (FKIP), Fakultas Ekonomi Bisnis (Febis). Kalau prodinya ada 14," ungkapnya.
"Beasiswa kita ada dari yayasan dan pemerintahan, saat ini ada 220 mahasiswa yang menerima beasiswa," tukasnya