Tijjani Reijnders, AC Milan dan Indonesia

Banten.Viva.co.id - Tijjani Reijnders lahir dari seorang ayah Belanda dan ibu berdarah Indonesia, yang kini membela AC Milan dan Timnas Belanda.

Gen sepak bola mengalir kental dalam darah keluarga Reijnders. Ayahnya, Martin, merupakan mantan pemain PEC Zwolle dan tentunya memegang peranan penting dalam pertumbuhan sang anak sebagai pribadi maupun pemain profesional.

"Saran dan dukungannya sangat penting dalam membentuk mentalitas dan etos kerja saya. Ia selalu mendorong saya untuk tetap fokus dan terus berkembang, yang merupakan kunci bagi perkembangan saya," ungkapnya, sembari menceritakan asal usul namanya Tijjani yang diberikan ayahnya karena menyukai Tijani Babangida sang legenda Nigeria, dalam sebuah wawancara eksklusif bersama FIFA, mengutip situs resminya, Kamis, 31 Oktober 2024.

Kisah perjalanan gelandang kelahiran Zwolle yang mengidolakan Lionel Messi dan Andres Iniesta itu di panggung internasional bermula saat melakoni debut untuk Belanda melawan Yunani di ajang kualifikasi UEFA Euro 2024 dan sejak itu dia terus bersinar.

Bintangnya yang terus bersinar tak bisa dilepaskan dari keputusan pemain sepak bola profesional itu, ketika berpindah dari Alkmaar untuk bergabung dengan Milan pada musim panas 2023 dan hal itu berdampak signifikan pada perkembangan kariernya.

"Bergabung dengan AC Milan merupakan langkah besar dalam karier saya. Tuntutan taktis Serie A sangat tinggi, dan saya harus beradaptasi dengan cepat. Bermain bersama rekan setim yang berpengalaman telah mempertajam posisi, pengambilan keputusan, dan pemahaman saya secara keseluruhan terhadap permainan. AC Milan adalah klub besar dengan begitu banyak sejarah, dan saya merasa bangga menjadi bagian dari proyek semacam ini," ceritanya.

Duel Liga Champions UEFA pada Selasa, 22 Oktober 2024 dini hari, antara AC Milan dan Club Brugge mungkin akan menjadi salah satu pertandingan yang paling dikenang oleh Tijjani Reijnders.

Rossoneri menang 3-1 atas wakil Belgia dalam lanjutan fase liga untuk klub sepak bola elite Eropa tersebut. Kemenangan itu hadir tak lepas dari kontribusi besar Reijnders yang mengemas dua gol.

Dwigolnya tidak hanya berarti besar bagi AC Milan, tapi juga bagi perjalanan kariernya sejauh ini. Berkat sepasang bola yang dijaringkannya ke gawang Brugge, nama Reijnders kini sejajar dengan duo legenda sepak bola klub sekaligus negaranya.

Dia menyamai torehan Marco van Basten dan Clarence Seedorf, menjadi pemain Belanda ketiga yang mencetak dua gol atau lebih dalam satu pertandingan Liga Champions untuk Milan.

Menambahkan trofi dalam riwayat hidupnya sebagai pemain top dunia, adalah sesuatu yang ingin dilakukannya dan memang itu adalah harapan yang selalu diusungnya bersama AC Milan, khususnya musim ini.

"Musim ini, targetnya adalah membantu AC Milan bersaing untuk meraih setiap trofi. Ini adalah musim perayaan 125 tahun (berdirinya) AC Milan, dan kami ingin tampil baik, terutama untuk para penggemar, yang selalu menunjukkan semangat dan dukungan besar kepada kami. Secara pribadi, saya ingin berkontribusi sebanyak mungkin dengan gol, assist, dan konsistensi," tegasnya.