Tijjani Reijnders, Darah Indonesia dan Ambisi Piala Dunia 2026
- Fif
Banten.Viva.co.id - Tijjani Reijnders, bintang AC Milan sekaligus tulang punggung Timnas Belanda yang memiliki darah Indonesia, berambisi bisa membawa negaranya sukses di kancah Piala Dunia 2026.
Reijnders lahir dari seorang ayah Belanda dan ibu berdarah Indonesia. Reijnders merupakan gelandang keturunan Indonesia yang kini menjadi tulang punggung Belanda dalam upaya menuju Piala Dunia 2026.
Kisah perjalanan gelandang kelahiran Zwolle yang mengidolakan Lionel Messi dan Andres Iniesta itu di panggung internasional, bermula saat melakoni debut untuk Belanda melawan Yunani di ajang kualifikasi UEFA Euro 2024.
Sejak itu dia terus bersinar, menjadi tulang punggung Oranje di putaran final turnamen antarnegara Eropa itu dengan menampilkan performa yang meyakinkan.
Masih ada banyak tonggak bersejarah lainnya yang bisa digapai Reijnders di usianya yang baru menginjak 26 tahun. Dirinya sangat bangga menjadi bagian dari tradisi hebat Belanda dalam menelurkan banyak legenda dan deretan pemain berbakat.
"Merupakan suatu kehormatan untuk menjadi bagian dari tim yang luar biasa; Belanda telah melahirkan banyak legenda seperti (Marco) Van Basten, (Ruud) Gullit dan (Frank) Rijkaard, dan mengenakan seragam yang sama, berarti segalanya bagi saya. Hal itu mendorong saya untuk terus bekerja keras, untuk melanjutkan legasi sepak bola Belanda," ungkapnya secara eksklusif kepada FIFA, mengutip dari situs resminya, Kamis, 31 Oktober 2024.
Jauh sebelum mencapai titik popularitas saat ini, namanya sudah lebih dulu populer di belahan dunia yang jauh dari Belanda secara geografis. Garis keturunan Indonesia lah yang membuatnya dikenal di negara Asia Tenggara.
"Latar belakang Indonesia saya adalah sesuatu yang sangat saya banggakan. Itu adalah bagian besar dari identitas saya. Ibu saya berasal dari Indonesia, dan saya merasakan hubungan yang erat dengan budaya dan orang-orang di sana," terangnya.
Bermain di liga paling kompetitif di benua Eropa, tak membuatnya lupa akan usul darahnya yang mengalir.
Dia pun mendukung adiknya, Eliano Reijnders, yang kini bermain dan membela Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Tijjani juga membela tim asuhan Shin Tae Yong, saat terjadi dugaan kecurangan wasit asal Oman, Ahmed Al Kaf, yang memimpin pertandingan antara Skuad Garuda melawan Bahrain.
Tijjani Reijnders mengaku bangga dan senang mendapat dukungan dari masyarakat Indonesia.
"Sungguh istimewa mengetahui bahwa saya mendapat dukungan dari penggemar di Indonesia, dan saya selalu berusaha untuk mewakili asal usul saya di Belanda dan Indonesia dengan bangga," tuturnya.
Tidak hanya di level klub, ambisi yang sama dia bawa ke pentas internasional. Bermain di Piala Dunia FIFA pertamanya, di edisi 2026, adalah satu hal yang akan diupayakannya bersama Belanda demi mengukuhkan statusnya di jajaran pemain elite dunia.
"Tujuan pribadi saya adalah membantu Belanda lolos ke Piala Dunia dan memainkan peran kunci dalam tim. Saya ingin terus berkembang sebagai pemain dan menjadi pemimpin di lini tengah. Kami ingin memastikan bahwa kami berada dalam kondisi terbaik untuk bersaing dengan tim-tim terbaik di dunia," pungkas Reijnders.