Thailand dan Vietnam Heran, Kok Bisa Timnas Indonesia Punya Banyak Pemain Keturunan?
Banten.viva.co.id – Timnas Indonesia saat ini benar-benar bisa dibilang sudah seperti tim Eropa. Hal itu tidak terlepas dari banyaknya pemain keturunan yang kini ada di skuad Garuda.
Sebenarnya, sudah sejak satu dekade lalu Timnas Indonesia memulai program merekrut pemain keturunan untuk bisa memperkuat Merah Putih.
Dan sampai sekarang, sudah banyak nama, terutama dari Belanda yang berpindah kewarganegaraan menjadi WNI. Tentu saja melihat segala hal yang ada, membuat dua rival Timnas Indonesia di ASEAN seperti Thailand dan Vietnam merasa heran dengan stok pemain keturunan yang melimpah.
Dengan masuknya para pemain keturunan, tentu saja membuat nama Timnas Indonesia kini benar-benar diperhitungkan di Asia. Terlebih banyak dari pemain keturunan di era sekarang yang masih berusia muda.
Itu artinya menjadi sebuah investasi jangka panjang untuk generasi Timnas Indonesia ke depannya, yang mana diharapkan dalam 5 sampai 7 tahun ke depan Timnas Indonesia punya generasi emas yang bisa berbicara banyak di level Asia hingga dunia.
Pada dasarnya, pemain keturunan yang masuk adalah mereka yang benar-benar punya kualitas serta potensi. Dan sebagaimana kita tahu juga, kalau Indonesia punya banyak sekali pemain keturunan yang tersebar di berbagai belahan dunia, dan dari semua negara, Belanda adalah yang paling banyak.
Jika dihitung-hitung lagi, ada banyak sekali pemain asal Negeri Kincir itu yang akhirnya menjadi WNI, baik itu murni naturalisasi atau keturunan yang punya darah Indonesia.
Di era sebelumnya, sudah banyak pemain asal Belanda yang Akhirnya kini menjadi WNI, antara lain Stefano Lilipaly, Ezra Walian, Raphael Maitimo, Sergia van Dijk, Diego Michiels, Jhonny van Beukering, Irfan Bachdim, Kim Kurniawan dan lain sebagainya.
Tak bisa dipungkiri, kalau Belanda memang menjadi tujuan favorit program naturalisasi dalam sepakbola Indonesia. Dengan kata lain, Belanda menjadi negara penyumbang pemain naturalisasi bagi Indonesia.
Hubungan sejarah yang erat antara Indonesia dan Belanda, menjadi penyebab utamanya. Dan sebagaimana diketahui, Indonesia pernah dijajah oleh pemerintah kolonialisme Belanda selama 3,5 abad.
Eksistensi orang-orang Belanda di Indonesia terbilang cukup lama, sebelum masa kolonialisme terhitung berabad-abad silam, orang-orang Belanda sudah ada di negeri yang kini dikenal sebagai Indonesia.
Kondisi itulah yang menyebabkan banyaknya orang-orang keturunan silang yang berdarah Belanda-Indonesia dan dari banyaknya orang-orang keturunan tersebut tak sedikit di antaranya yang menjadi pesepakbola di zaman modern ini.
Lebih lanjut, alasan PSSI yang sering mengincar para pemain dari Belanda adalah karena selain memiliki darah dari Indonesia, para pemain tersebut telah dibesarkan dalam kultur sepakbola modern ala Belanda.
Kualitas sepakbola di Belanda tentu saja sudah tidak perlu dipertanyakan lagi, banyak akademi yang mencetak pemain-pemain top dunia, seperti akademi sepak bola Ajax, Feyenord PSV dan masih banyak lagi.
Selain itu, Liga Belanda juga dikenal sebagai salah satu liga terbaik di Eropa dan sering menghasilkan pemain-pemain top. Oleh karena itu, pemain asal Belanda bisa dibilang memiliki modal yang sudah bagus sejak dini mereka dibentuk dalam kultur sepakbola yang maju, modern dan berkualitas.
Ada dua faktor penting yang menjadi alasan banyak pemain Belanda yang dilirik untuk dinaturalisasi, yakni alasan faktor sejarah atau hubungan darah dan faktor kualitas pemain.
Meskipun tidak menutup kemungkinan, ada juga pemain-pemain keturunan yang tersebar di negara lain. Namun, melihat manuver dari PSSI dalam memperkuat Timas Indonesia dengan pemain keturunan.
Sontak hal itu membuat Thailand dan Vietnam heran. Sebab bagaimana bisa Indonesia segampang itu menemukan banyak pemain keturunan berkualitas di belahan dunia manapun.
Dilansir dari situs AFC, dalam gelaran Piala Asia 2023 kemarin, Thailand hanya mempunyai dua pemain naturalisasi, yakni Elias Dolah dan Nicholas Mickelson.
Elias Dolah saat ini masih bermain di Bali United, yang mana artinya kualitasnya masih jauh bila dibandingkan para pemain keturunan yang dimiliki Timnas Indonesia.
Lalu Vietnam, mereka cuman punya satu pemain naturalisasi yakni sang kiper Filip Nguyen yang bermain di Liga Vietnam. Itu artinya, stok Indonesia untuk pemain keturunan cukup melimpah. Wajar bila Thailand dan Vietnam merasa iri.