Krakatau Steel Rugi Lagi, HIPMI Cilegon Minta Erick Thohir Evaluasi Kinerja Purwono Widodo

WKU-1 BPC HIPMI Kota Cilegon, Erza Erdiansyah
Sumber :
  • Ist

BantenViva.co.id - Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kota Cilegon meminta Menteri BUMN, Erick Thohir mengevaluasi Direktur Utama Krakatau Steel, Purwono Widodo.

Permintaan evaluasi tersebut lantaran, Krakatau Steel kembali mengalami kerugian cukup signifikan.

Diketahui, kerugian PT Krakatau Steel (Persero) Tbk atau KRAS ditandai dengan pendapatan KRAS yang anjlok hingga terbebani utang cukup besar.

Berdasarkan laporan keuangan perusahaan, pendapatan KRAS pada kuartal I-2024 anjlok 66,4% menjadi USD231,79 juta atau setara Rp3,79 triliun (kurs Rp16.351,40 per USD).

Rugi periode berjalan alias rugi bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk juga membengkak hampir 60%, jadi Rp462,58 miliar. Dari sebelumnya USD18,27 juta pada tiga bulan pertama tahun lalu.

WKU-1 BPC HIPMI Kota Cilegon, Erza Erdiansyah mengatakan, kinerja Purwono Widodo patut dipertanyakan selama jadi Dirut KS.

Sebab, kata dia, sampai saat ini tidak bisa membawa perusahaan ke arah lebih baik.

Sebaliknya, perusahaan plat merah ini mengalami kerugian cukup besar pada kuartal I 2024.

"Dengan kinerja seperti ini, sepertinya Pak Erick Thohir layak mengevaluasi kinerja Dirut KS, bila perlu diganti. Toh masih banyak sosok yang kredibel dan beritegritas di negara ini," ujarnya.

Selain kepemimpinan, Erza menjelaskan, penyebab utama kerugian semakin besar, karena molornya recovery pasca kebakaran pabrik pembuatan Hot roll Coil di HSM #1.

"Sampai saat ini recovery tak kunjung selesai alias molor, alhasil 18 bulan pabrik tersebut belum juga berproduksi , sehingga potensi pendapatan NOL Besar," ujarnya.

Oleh karena itu, ia pun menyarankan, agar Dirut KS harus dipimpin orang yang paham persoalan. Mengingat, ujar dia, KS merupakan perusahaan multinasional 

"Dirut KS harus memiliki VISI yang jelas, dan kepemimpinan yang kuat. Selain cerdas strategyc , taktis dan orientasi nasionalis bukan pribadi maupun golongan tertentu .," ucapnya.