Pria di Kabupaten Pandeglang Tewas Terbakar di Dalam Rumah
- Istimewa
Banten.Viva.co.id - Satu rumah di Kampung Pasir Peteuy Cikaduen, Desa Kadu Dampit, Kecamatan Saketi, Kabupaten Pandeglang, Banten, mengalami kebakaran, Jumat (6/10/2023).
Kebakaran tersebut menewaskan seorang pria lanjut usia atau lansia bernama Emuk. Dia tewas terbakar saat insiden kebakaran terjadi pada pukul 05.30 WIB.
Tubuh pria berusia 70 tahun tersebut terlihat gosong karena api yang membakar. Belum diketahui pasti penyebab kebakaran tersebut.
Kasi Pemadam Kebakaran Badan BPBD-PK Pandeglang, Endan Permana mengatakan, Emuk tinggal bersama satu anaknya yang mengalami gangguan jiwa.
"Saat kebakaran terjadi anaknya ada. Warga juga melihat peristiwa kebakaran itu, cuma enggak tahu kalau masih ada orang," kata Endan kepada wartawan.
Menurut Endan, BPBD-PK yang menerima laporan kebakaran tersebut menurunkan dua unit mobil damkar. Ketika api berhasil dipadamkan, baru diketahui jika masih ada orang di dalam rumah.
"Saat kebakaran warga enggak berani masuk karena api nya besar. Rumah korban juga rata dengan tanah karena kebakaran tersebut," ungkapnya.
Endan mengaku kesulitan menggali informasi terkait insiden kebakaran tersebut, karena anak korban mengalami gangguan jiwa.
Selain itu, warga juga awalnya tidak mengetahui ada kebakaran. Namun, setelah api membakar bangunan rumah baru diketahui terjadi kebakaran.
Saat ini lanjut Endan, jenazah Emuk sudah diserahkan pada pihak keluarganya yang lain.
"Anaknya ditanya tertawa saja, kebakaran nya kan subuh. Jadi warga enggak pada sadar, tapi setelah api membesar warga baru mengetahui dan langsung meminta tolong ke yang lain," katanya.
Banten.Viva.co.id - Satu rumah di Kampung Pasir Peteuy Cikaduen, Desa Kadu Dampit, Kecamatan Saketi, Kabupaten Pandeglang, Banten, mengalami kebakaran, Jumat (6/10/2023).
Kebakaran tersebut menewaskan seorang pria lanjut usia atau lansia bernama Emuk. Dia tewas terbakar saat insiden kebakaran terjadi pada pukul 05.30 WIB.
Tubuh pria berusia 70 tahun tersebut terlihat gosong karena api yang membakar. Belum diketahui pasti penyebab kebakaran tersebut.
Kasi Pemadam Kebakaran Badan BPBD-PK Pandeglang, Endan Permana mengatakan, Emuk tinggal bersama satu anaknya yang mengalami gangguan jiwa.
"Saat kebakaran terjadi anaknya ada. Warga juga melihat peristiwa kebakaran itu, cuma enggak tahu kalau masih ada orang," kata Endan kepada wartawan.
Menurut Endan, BPBD-PK yang menerima laporan kebakaran tersebut menurunkan dua unit mobil damkar. Ketika api berhasil dipadamkan, baru diketahui jika masih ada orang di dalam rumah.
"Saat kebakaran warga enggak berani masuk karena api nya besar. Rumah korban juga rata dengan tanah karena kebakaran tersebut," ungkapnya.
Endan mengaku kesulitan menggali informasi terkait insiden kebakaran tersebut, karena anak korban mengalami gangguan jiwa.
Selain itu, warga juga awalnya tidak mengetahui ada kebakaran. Namun, setelah api membakar bangunan rumah baru diketahui terjadi kebakaran.
Saat ini lanjut Endan, jenazah Emuk sudah diserahkan pada pihak keluarganya yang lain.
"Anaknya ditanya tertawa saja, kebakaran nya kan subuh. Jadi warga enggak pada sadar, tapi setelah api membesar warga baru mengetahui dan langsung meminta tolong ke yang lain," katanya.