ASDP Indonesia Ferry Siaga Cuaca Buruk Akhir Tahun
- Pixabay.com
Banten.Viva.co.id - Memasuki akhir tahun, PT ASDP Indonesia Ferry, siaga cuaca buruk yang bisa mengganggu kelancaran penyebrangan diberbagai lintasan.
Dimana, sejumlah lintasan diprediksi bakal dipadati masyarakat selama libur natal dan tahun baru (nataru), seperti lintasan Selat Sunda yang menghubungkan Pelabuhan Merak dan Bakauheni, hingga Pelabuhan Ketapang - Gilimanuk.
"Kami menyarankan pengguna jasa untuk merencanakan keberangkatan lebih awal sebelum puncak arus libur Natal dan Tahun Baru, serta tetap waspada dengan risiko yang muncul dengan terjadinya cuaca ekstrem yang berdampak pada terganggunya layanan penyeberangan," ujar Shelvy Arifin, Corporate Secretary ASDP, dalam keterangan resminya, ditulis Jumat, 06 Desember 2024.
Berdasarkan analisa BMKG, Desember hingga Januari diprediksi sebagai puncak musim hujan di berbagai wilayah Indonesia, termasuk di Jawa, Lampung, Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Bengkulu, Jambi, dan Sumatera Selatan.
PT ASDP Indonesia Ferry selaku operator sejumlah pelabuhan, seperti Merak - Bakauheni dan Ketapang - Gilimanuk, mengaku telah menyiapkan langkah mitigasi bersama dengan KSOP dan BPTD selaku regulator dan mitra kerja terkait dalam pengoperasian kapal-kapal berukuran besar untuk menjamin kelancaran dan keamanan perjalanan.
"Adapun semua armada yang dioperasikan pada layanan Natal dan Tahun Baru 2024 2025 ini telah menjalani pemeriksaan alat keselamatan yang sesuai dengan prosedur operasi standar (SOP)," terangnya.
Shelvy menegaskan bahwa, aspek keselamatan dan kenyamanan pengguna jasa selalu menjadi prioritas utama. Selain itu, seluruh layanan operasional tetap berjalan dengan mengutamakan aspek keamanan.
Jika cuaca buruk dengan gelombang tinggi dan angin kencang yang menyebabkan kapal sulit sandar maupun berbahaya bagi pelayaran, maka operasional pelabuhan akan dihentikan sementara, sampai cuaca kembali membaik.
"Terkait kondisi cuaca ekstrem yang diprediksi terjadi hingga awal tahun depan, ASDP terus berkoordinasi dengan BMKG dan stakeholder lain, dan terus memantau kondisi cuaca dan memberikan pembaruan terkini kepada masyarakat guna memastikan layanan berjalan optimal," tuturnya.
Masyarakat yang ingin menyebrang menggunakan jasa kapal Ferry di pelabuhan yang dikelola PT ASDP Indonesia Ferry, bisa membeli tiket resmi melalui aplikasi Ferizy 60 hari sebelum keberangkatan.
Dalam kondisi force majeur, seperti cuaca ekstrem yang berdampak pada terlambatnya jadwal pelayanan penyeberangan, manajemen memberlakukan perpanjangan expired tiket ferry selama 24 jam, sehingga penumpang tetap dapat menyeberang sesuai jadwal yang telah disesuaikan.
"Kami terus mengingatkan masyarakat agar memesan tiket lebih awal melalui Ferizy. Selain memastikan ketersediaan tiket, ini juga menghindarkan pengguna jasa dari antrian panjang. Saat ini, ASDP juga sudah tidak lagi menjual tiket di pelabuhan, sehingga pastikan pengguna jasa telah bertiket sebelum berangkat dari rumah," jelasnya.
Sebelumnya, Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, menegaskan bahwa cuaca ekstrem pada akhir tahun ini dipengaruhi oleh lebih dari satu faktor, sehingga mitigasi bencana hidrometeorologi sangat mendesak.
Ia mengingatkan masyarakat, termasuk pengguna transportasi laut, untuk lebih berhati-hati dan mengantisipasi risiko perjalanan selama periode ini.
"Saat ini bahkan sudah bukan waspada lagi, tapi siaga bencana hidrometeorologi yang disebabkan peningkatan curah hujan yang sangat tinggi," ujar Dwikorita.