Netralitas Polda Banten Dipertanyakan, Postingan Media Sosial Dipenuhi Kampanye Cagub

Postingan Polda Banten
Sumber :
  • Istimewa

Banten.viva.co.id –Pada perhelatan Pilkada 2024, netralitas Kepolisian Daerah (Polda) Banten menuai pertanyaan dari berbagai kalangan. 

Hal ini muncul akibat kecenderungan Polda Banten mempublikasikan kegiatan kampanye pasangan calon gubernur-wakil gubernur tertentu melalui akun media sosial mereka, baik di Instagram maupun Tiktok.

Dari pantauan di akun Tiktok @poldabanten, sejumlah postingan memperlihatkan kegiatan kampanye pasangan Andra Soni-Dimyati Natakusumah, calon nomor urut 2. 

Setidaknya, ada delapan postingan yang menunjukkan pengamanan kampanye terbuka dan kunjungan massa dari pasangan ini. 

Namun, tak ada satu pun postingan yang memperlihatkan pengamanan kampanye dari pasangan calon nomor 1, Airin Rachmi Diany-Ade Sumardi.

Kecenderungan akun media sosial Polda Banten yang hanya menampilkan kampanye satu pasangan calon langsung disorot netizen. 

Beberapa pengguna media sosial mempertanyakan alasan Polda hanya menampilkan pengamanan kampanye Andra-Dimyati.

Reaksi publik ini menunjukkan adanya keprihatinan terhadap penggunaan akun resmi kepolisian yang seharusnya netral dalam mendokumentasikan kegiatan pengamanan kampanye.

Tak lama setelah menuai kritik, posting-an terkait kegiatan kampanye Andra-Dimyati tiba-tiba dihapus dari akun Instagram dan Tiktok Polda Banten. 

Langkah ini memicu spekulasi lebih lanjut mengenai netralitas Polda Banten dalam menghadapi Pilkada 2024.

Namun, penghapusan ini justru memicu lebih banyak kritik dan membuat sejumlah organisasi mahasiswa menyuarakan keprihatinannya terhadap sikap yang dinilai tidak netral tersebut.

Salah satu organisasi yang melontarkan kritik adalah Ikatan Mahasiswa Bojonegara Puloampel (IKMBP). 

Ketua Umum IKMBP, Fahmi Adam, menyayangkan tindakan Polda Banten yang dianggap memihak salah satu pasangan calon. 

Menurutnya, sebagai institusi penegak hukum, Polda Banten seharusnya menjaga netralitas dalam menghadapi proses demokrasi ini.

"Melihat media sosial Polda Banten yang cenderung condong ke salah satu pasangan calon membuat kami prihatin," ujar Fahmi Adam dikutip dari Viva, Kamis 7 November 2024. 

Sikap condong ini, menurutnya, dapat merusak kepercayaan publik terhadap institusi kepolisian yang seharusnya bersikap netral dalam Pilkada.

Sebagai institusi yang bertanggung jawab atas keamanan selama pemilu, Polda Banten diharapkan dapat menjalankan peran pengamanan tanpa kecenderungan memihak.

Tindakan Polda Banten yang dinilai memihak dikhawatirkan dapat mencederai semangat demokrasi yang menjunjung keadilan dan keterbukaan.