Ikut-ikutan Indonesia, Malaysia Gagal Naturalisasi Mats Deijl Sebut Aturan FIFA Bodoh
- Viva.siap
Banten.viva.co.id –Upaya Timnas Malaysia untuk memperkuat skuadnya dengan pemain keturunan berakhir mengecewakan.
FIFA resmi menolak permohonan naturalisasi pemain Go Ahead Eagles, Mats Deijl, karena dia tidak memenuhi syarat.
Meski Deijl memiliki darah Malaysia, asal keturunannya hanya sampai ke buyutnya, sementara aturan FIFA mengharuskan keturunan langsung dari kakek atau nenek.
Langkah Malaysia ini dianggap sebagai cara untuk meniru strategi Indonesia, yang berhasil membawa sejumlah pemain keturunan untuk memperkuat Timnas Garuda.
Kegagalan Malaysia pun mendapat banyak tanggapan dari netizen Indonesia.
Banyak yang berpendapat bahwa Malaysia kurang teliti dalam proses naturalisasi dan seharusnya belajar dari PSSI yang lebih berhati-hati.
Mats Deijl, yang sejak beberapa bulan lalu telah diproyeksikan oleh Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) untuk memperkuat Harimau Malaya, tidak bisa menyembunyikan kekecewaannya.
Ia mengungkapkan rasa frustrasinya dan menyebut aturan FIFA sebagai hal yang tidak masuk akal.
"Saya baru saja menerima telepon, sangat mengecewakan. Semoga suatu saat nanti ada jalan agar saya bisa bermain untuk Harimau Malaya, tapi sayangnya tidak untuk saat ini," tulis Deijl dalam pernyataannya yang dikutip dari Astro.
"Aturan bodoh," tambahnya dengan nada emosional sebagaimana dikutip dari Viva, Rabu 2 Oktober 2024.
Sebenarnya, harapan Malaysia untuk menaturalisasi Deijl sudah berlangsung beberapa bulan terakhir.
Sang pemain pun telah menunjukkan antusiasmenya untuk membela Malaysia.
FAM bahkan sempat mengirimkan surat resmi ke FIFA untuk mendapatkan kejelasan status pemain tersebut. Namun, FIFA tetap menolak permohonan naturalisasinya.
Tidak hanya Mats Deijl, Malaysia juga memiliki beberapa pemain lain dalam proyeksi naturalisasi mereka. Nama-nama seperti Ferdy Druijf, Sem Scheperman, Josh Brownhill, dan Iggy Houben turut masuk dalam rencana FAM.
Namun, penolakan terhadap Deijl menjadi peringatan bahwa proses naturalisasi tidak semudah yang dibayangkan.