Sandiaga Uno Harap Program Santri Digitalpreneur Mampu Serap 4,4 Juta Tenaga Kerja di Bidang Ekraf

Menparekraf RI, Sandiaga Uno saat tiba di Ponpes Nur El Falah, Serang
Sumber :
  • Yandi Sofyan/banten.viva.co.id

Banten.viva.co.id – Menteri Pariwisata Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno berharap program Santri Digitalpreneur mampu menyerap sebanyak 4,4 juta tenaga kerja di bidang ekonomi kreatif dan pariwisata di Indonesia.

Hal itu disampaikan Sandiaga saat melakukan launching dan akselerasi pelatihan program Santri Digitalpreneur Indonesia (SDI) tahun 2024 di Pondok Pesantren Nurul El Falah, Kecamatan Petir, Kabupaten Serang, Banten pada Jumat 29 Maret 2024 malam.

Pasalnya, kata Sandiaga, program Santri Digitalpreneur dinilai mampu memberikan pembekalan terhadap para santri untuk menjadi pelaku ekonomi kreatif digital yang handal, sehingga mampu menciptakan peluang usaha dan lapangan kerja baru di masa mendatang.

Tak hanya itu, lanjutnya, program Santri Diigitalpreneur memberikan para santri peluang untuk bisa berwirausaha tak hanya secara manual namun juga berbasis digital dari para mentor profesional terbaik di bidang ekonomi kreatif dan digital.

"Hari ini kita ada dua spesifik karena disesuaikan dengan minat. Dan yang diisi hari ini adalah voice over, bagaimana santri-santri ini bisa menciptakan sebuah produk jasa ekonomi kreatif, yaitu pengisian suara untuk periklanan dan menciptakan konten-konten digital yang kreatif," kata Sandiaga saat ditemui di Pondok Pesantren Nur El Falah, Kabupaten Serang, Jumat 29 Maret 2024 malam.

"Tujuannya menjadikan santri yang berfokus generasi muda kreatif yang berdaya saing. Serapan kerjannya bagian dari 4,4 juta lapangan kerja baru di sektor ekonomi kreatif dan pariwisata," lanjutnya.

 

Menparekraf RI, Sandiaga Uno

Photo :
  • Yandi Sofyan/banten.viva.co.id

 

Oleh karena itu, ia pun meyakini program Santri Digitalpreneur bisa menjadi solusi dari ekonomi baru berbasis kreatif di Indonesia dengan target sebanyak 500ribu santri dari total sekitar 5 juta komunitas santri di seluruh Indonesia.

"Ada 28.000 lebih ponpes di seluruh Indonesia, dan 5 juta lebih komunitas santri. Dan kita bisa menyasar 10 persen, itu sudah 500 ribu, dan itu target kita, agar santri ini jangan hanya membawa proposal, tapi justru menjadi mentor digital. Jadi harapannya, mudah-mudahan di Kubang Petir ini kita mulai mencetak lembaran baru yang inshaallah bersejarah," ucapnya.

"Jadi, santri begitu keluar dari pesantren bisa menciptakan lapangan kerja sebagai bentuk solusi yang dihadapi bangsa," lanjutnya.

Sandiaga mengungkapkan, melalui program yang digagasnya itu diharapkan para santri mampu mengenal lebih dalam tentang industri kreatif, sehingga mampu membuat dan menyebarkan konten-konten Islami demi kepentingan bangsa, negara dan umat.

Selain itu, lanjut Sandiaga, pembekalan industri kreatif terhadap para santri bertujuan menciptakan peluang usaha baru dengan cara melakukan promosi digital produk-produk yang akan dipasarkannya.

"Dengan program ini, para santri mampu membuat konten Islami yang memberikan inspirasi dan menjadi produk eknomi kreatif, sehingga membuka peluang usaha dan lapangan kerja. Kita dorong para santri menyebar kebaikan lewar konten berkualitas, saat ini kita bisa menyebar informasi lewat media sosial, juga dapat mempromosikan produk dengan mudah dengan adanya teknologi digital," tandasnya.