Tsunami Aceh 2004: Ratusan Ribu Jiwa Hilang, Ganasnya Gelombang Tsunami

Ilustrasi Tsunami
Sumber :
  • Pixabay.com

Banten – Tepat 18 tahun di hari ini, Senin 26 Desember 2022, ada sekitar 200 ribu lebih jiwa yang dinyatakan hilang dan meninggal saat terjadinya gempa yang disusul tsunami Aceh pada akhir tahun 2004 yang lalu.

Hari ini banyak masyarakat Aceh yang memperingati tsunami 18 tahun yang lalu, bahkan Kepala Dinas dan Pariwisata Aceh, Almuniza Kamal mengajak seluruh masyarakat setempat agar menghentikan aktifitas sejenak pada hari ini, pukul 07.59 WIB untuk mengenang syuhada tsunami Aceh.

Tsunami Aceh pada tahun itu menggemparkan dunia ganasnya ombak memakan hingga ratusan ribu jiwa. Ini musibah besar yang ada di tanah air.

Kubah Al Tsunami merupakan saksi bisu ganasnya gelombang laut yang menghantam negeri "Serambi Mekkah" itu. Kecepatan ombak yang sangat kencang mencapai 600-800 kilometer per jam.

Kubah Al Tsunami ini salah satu situs sejarah bukti dahsyatnya bencana tsunami itu. Kubah tersebut berada di Desa Gurah, Kecamatan Peukan Bada, Kabupaten Aceh Besar.

Kubah masjid ini beratnya mencapai 80 ton dan bangunan tersebut masih utuh.

Terjadinya fenomena air surut pascagempa, banyak masyarakat daratan Aceh yang antusias pergi ke pantai untuk mengambil ikan yang tergeletak, masyarakat tidak tahu bahwa itu adalah tanda-tanda akan terjadinya tsunami.

18 tahun telah berlalu, namun kenangan dan ingatan tsunami Aceh tidak hilang, salah satu bencana terbesar di Indonesia dan mungkin di mata dunia.

Gelombang ganas tsunami ini diperkirakan setinggi 30 meter yang awalnya terjadi gempa bumi berkekuatan magnitudo 9,3 SR.

Selain Kubah Masjid Al Tsunami yang menjadi bukti sejarah tsunami. Jika kamu pergi ke Aceh, kamu bisa melihat kuburan massal korban tsunami yang jumlahnya lebih dari 200 ribu nyawa.

Lokasi pemakan terbesar ini berada di beberapa daerah, seperti Lambaro, Lhok Nga, Siron, dan Ulee Lheu./Din