Kisah Prabowo di Kopassus, Operasi Militer Terbantu Berkat Ilmu Magis Prajurit Asal Banten

Prabowo Subianto bersama Kopassus
Sumber :
  • Viva.co.id

Banten.Viva.co.id - Prabowo Subianto bangga dengan kemampuan magis yang dimiliki prajurit nya asal Banten. Dengan kemampuan tersebut, sangat membantu berbagai tugas militer yang di rasa mustahil namun bisa berhasil dengan baik.

Kisah itu dialaminya saat dia memimpin pasukan tempur dalam sebuah operasi militer, kala dia memimpin korps baret merah Kopassus.

Kala itu, dia masih aneh melihat hal berbau magis itu. Lama kelamaan, hal itu bisa di mengerti oleh nya, karena sangat membantu tugas kemiliteran menjaga kedaulatan NKRI. Dia masih sangat ingat, kemampuan prajuritnya itu. Bahkan dia mengakui sempat melihatnya secara langsung dan pernah mempelajarinya.

"Saya waktu di pasukan khusus, waktu di pasukan tempur, pasukan saya Dari Banten ini luar biasa ini. Kadang-kadang aneh-aneh juga, susah dipercaya tapi ya begitu, saya pernah lihat dengan mata saya sendiri. Dikatakan ilmu perang tidak mungkin, tapi dari Banten ini jadi mungkin. Ini waktu saya berguru, masih kurus," ujar Prabowo Subianto, di Kabupaten Lebak, Banten, Minggu, 03 Desember 2023.

Prabowo mengaku kenyang dengan berbagai macam fitnah yang diterimanya sejak dulu. Terlebih, dia pernah dituduh akan melakukan kudeta, namun hal itu tak pernah ditanggapinya. 

Menurut purnawirawan jenderal bintang tiga itu, dia seorang prajurit yang telah di sumpah setia pada negara, bangsa, UUD 1946 dan Pancasila. Sehingga tidak mungkin baginya mengkhianati sumpah prajurit yang telah di ucapkannya itu.

Menurutnya, jenderal di Indonesia tidak memiliki karakter sebagai pengkudeta pemerintah. Mereka akan setia menjaga kedaulatan dan keutuhan negaranya.

Prabowo Subianto di Lebak, Banten.

Photo :
  • Yandi/BantenViva

"Dari dulu saya di fitnah terus, dulu saya di tuduh mengkudeta, padahal saya tidak ada niat mengkudeta. Bagaimana seorang prajurit yang mengambil sumpah dan mengajarkan anak buahnya setia kepada negara, Pancasila dan UUD 1945, jenderal-jenderal Indonesia tidak seperti itu, setia kepada bangsa, setia kepada Pancasila, setia kepada rakyat, setia kepada UUD 1945. Memberi nyawanya saja untuk negara siap," jelasnya.