Latar Belakang Perlawanan Demak Melakukan Perlawanan Terhadap Portugis

Sejarah perlawanan Demak terhadap Portugis
Sumber :
  • Kompas

Seluruh pedagang yang datang harus mendapati izin dari bangsa Portugis, hingga akhirnya pada pedagang mencari celah untuk menghindari perizinan tersebut, yaitu dengan menggunakan jalur selat Sunda.

Monopoli yang dilakukan Portugis mengacaukan sistem perdagangan di wilayah Asia karena tidak ada pelabuhan pusat transaksi Komoditas. Malaya tidak dapat menjaga ketertiban tersebut serta keamanan jalur Malaka, sehingga membuat Saudagar Islam marah pada kondisi tersebut dan tidak mau lagi berdagang di Malaka.

Lalu Kerajaan Demak dimasa Pemerintahan Raden Patah mengutus Pati Unus dan pasukan untuk melakukan penyerangan terhadap Malaka, penyerangan dilakukan untuk menghindari penyerangan ke Demak dan membantu agar kerajaan Malaka kembali.

Penyerangan dilakukan dua kali pada tahun 1513 dan 1521, namun serangan tersebut mengalami kegagalan.

Penyerangan gagal dikarenakan tidak ada dukungan dari kerajaan-kerajaan di Jawa, Sumatera, dan Kalimantan, sementara Portugsi dikuatkan oleh benteng A-Farmosa.

Disisi lain saat waktu yang bersamaan, kerajaan Syiwo-Budho Padjajaran melakukan kerjasama dengan bangsa Portugis karena merasa terancam oleh kekuatan Islam di pesisir utara Pulau Jawa yakni Banten dan Cierbon.

Hal tersebut membuat upaya perlawanan kerajaan-kerajaan di Indonesia lemah, kemudian Pati Unus meninggal diserangan kedua Demak terhadap Portugis.